Ahad 19 Mar 2017 19:19 WIB

Sayap Jembatan Klawing Ambrol, Jalur Bobotsari-Karangmoncol Terputus

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga menonton oprit atau sambungan antara jalan dengan jembatan Kali Klawing, yang ambles akibat tergerus aliran air, di Desa Majapura, Bobotsari, Purbalingga, Jateng, Ahad (19/3).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Warga menonton oprit atau sambungan antara jalan dengan jembatan Kali Klawing, yang ambles akibat tergerus aliran air, di Desa Majapura, Bobotsari, Purbalingga, Jateng, Ahad (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Jembatan sungai Klawing di Desa Majapura Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga yang merupakan salah satu jalur utama wilayah Purbalingga Utara, mengalami ambrol pada Sabtu (18/3) sore. Salah satu sayap di ujung jembatan, ambrol karena tak mampu menahan luapan air Sungai Klawing yang mengalami banjir.  

Kejadiaan itu, tidak hanya menyebabkan jalur lalu lintas di wilayah tersebut terputus. Namun satu unit mobil Avanza  yang dikemudikan oleh Bambang Rahayu (41) dan isterinya Subekti (39), warga Desa Tunjugmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga, ikut terperosok ke dalam sungai.

Untungnya, saat mobil tersebut terperosok tidak langsung hanyut terbawa arus air, karena sempat tersangkut di dinding jembatan yang ambrol. Warga setempat yang kebetulan berada di lokasi, langsung memberi pertolongan sehingga kedua penumpang mobil bisa diselamatkan. Upaya evakuasi mobil Avanza yang masih tersangkut, masih diupayakan Ahad (19/3).

Bambang Rahayu yang berhasil ditolong warga, mengaku saat kejadian dia sedang dalam perjalanan dari Bobotsari menuju rumahnya di Karangmoncol. Namun menyeberangi jembatan Sungai Klawing dan sampai di ujungnya,  tiba-tiba jalan terasa amblas sehingga mobilnya ikut merosot anjok.

''Saya kaget sekali dan sadar tengah menghadapi musibah. Untungnya mobil tidak langsung terbawa arus, sehingga saya dan isteri bisa langsung ke luar mobil dan diselamatkan warga,'' kata dia..

Dari pantauan, bencana sayap jembatan yang ambrol tersebut menyebabkan seluruh jenis kendaraan tidak bisa melintas. Meski bentang jembatan masih berdiri, namun ambrolnya sayap ujung jembatan menyebabkan lubang menganga selebar lebih dari 1,5 meter di hampir seluruh badan jalan.

Hal ini menyebabkan arus lalulintas dari arah Bobotsari-Karangmoncol atau dari arah sebaliknya, dialihkan melalui jalan melingkar melalui Desa Tangkisan Kecamatan Mrebet yang jaraknya lebih jauh 10 km. Jalan alternatif itu masih berupa jalan sempit dan kondisi jalannya naik-turun dan berkelok-kelok.

Bupati Purbalingga yang langsung meninjau lokasi bencana setelah menerima laporan kejadian itu, mengaku bersyukur kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sedangkan mengenai sayap jembatan yang ambrol, dia mengaku akan secepatnya melakukan perbaikan agar lalu lintas bisa kembali normal.

Ambruknya bagian jembatan di Purbalingga, sudah terjadi dua kali sejak awal tahun ini. Pada awal Februari 2017, jembatan Sungai Kuning di Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, juga ambruk akibat banjir yang terjadi di singai tersebut. Hingga saat ini lalu lintas melalui jembatan tersebut masih ditutup total, sehingga arus lalu lintas dari Kecamatan Bobotsari–Rembang yang dialihkan melalui rute lain.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement