REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sukabumi mengungkap tiga jaringan peredaran narkoba di sepanjang Januari hingga Maret 2017. Ketiga jaringan tersebut memiliki sasaran perdagangan narkoba yang berbeda-beda.
"Ada tiga jaringan narkoba yang diungkap dengan delapan tersangka," ujar Kepala BNNK Sukabumi AKBP Deni Yus Danial kepada wartawan Selasa (22/3) sore. Jaringan tersebut lanjut dia tidak mempunyia hubungan atau berbeda-beda.
Namun ungkap Deni, ketiga jaringan tersebut mempunyai kesamaan yakni mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu. Di mana, mereka menjualnya dalam kemasan atau paket kecil.
Deni menerangkan, ketiga jaringan tersebut ada yang menjadikan warga perdesaan di selatan Sukabumi sebagai target peredaran. Selan itu sasaran peredaran lainnya yakni kalangan pelajar dan pekerja.
Terakhir tutur dia petugas BNN berhasil mengungkap peredaran narkoba kepada kalangan keluarga terutama ibu rumah tangga. Pengungkapan tersebut dilakukan pada Senin (20/3) lalu.
Ada dua pelaku yang diamankan yakni Du (45 tahun) warga Kampung Cimenteng, Desa Padaasih Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi yang bekerja sebagai wiraswasta. Satu pelaku lainnya yakni Han (39) warga Kampung Kaum Kulon Desa/Kecamatan Cisaat, Sukabumi yang sehari-hari bekerja sebagi buruh. Dari tangan pelaku lanjut Deni disita sebanyak 16 paket narkotika jenis sabu-sabu dalam plastik krip bening.
Selain itu disita pula paket narkoba jenis sabu-sabu dalam plastik krip bening di bungkus kertas. Modus peredarannya ungkap Deni, mereka menggunakan sistem simpan atau tempel di tempat yang disepakati. Proses pemesanan kata dia dengan menggunakan sambungan telepon.
Selain pemberantasan narkoba lanjut Deni, BNNK Sukabumi juga melakukan kegiatan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat sebanyak 45 kegiatan dalam tiga bulan terakhir. Rinciannya, sebanyak 10 kali kegiatan advokasi, desiminasi informasi sebanyak 25 kali kegiatan, dan sisanya pemberdayaan masyarakat. "Upaya ini untuk mengimbangi kegiatan pemberantaSan terhadap peredaran narkoba," imbuh Deni.