REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Presiden Jerman Frak Walter Steimeier memperingatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyusul ketegangan antar kedua negara baru-baru ini. Dalam pernyataan perdananya, Steimeier mengatakan, Erdogan berisiko untuk menghancurkan semua yang telah dicapai Turki dalam beberapa tahun terakhir.
Sikap Erdogan juga dapat merusak hubungan Turki dengan negara partner lainya. "Apa yang kami lihat dan khawatirkan, semua yang telah dibangun selama bertahun-tahun dan dekade akan hancur," ujar Steinmeir dalam pidato resmi perdananya, kemarin seperti dikutip Hurriyet Daily.
Turki terlibat ketegangan dengan sejumlah negara di Eropa baru-baru ini. Hal itu menyusul kebijakan beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Belanda yang membatasi kampanye referendum konsitusi Turki.
Ankara berulangkali menuding Berlin telah menggunakan taktik Nazi dengan melarang menteri Turki untuk mensosialisasikan referendum konstitusi baru. Turki juga membuat marah Jerman dengan menahan jurnalis Jerman-Turki Deniz Yucel.
"Hargai aturan hukum dan kebebasan media dan jurnalis. Bebaskan Deniz Yucel," pinta Steinmeier.