Kamis 23 Mar 2017 17:44 WIB

Massa Sweeping Gedung DPRD Jawa Tengah

Rep: bowo pribadi/ Red: Joko Sadewo
Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Foto: dprd-jatengprov.go.id
Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Sumber Mata Air Pegunungan Anti-Eksploitasi Komersial melakukan sweeping ke ruang anggota DPRD Jawa Tengah. Mereka kecewa karena saat aksi tidak ditemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maupun anggota DPRD Jawa Tengah.

Awalnya massa yang berasal dari Kudus Jawa Tengah ini mau bertemu Ganjar Pranowo. Mereka ingin menyampaikan aspirasi agar Ganjar turun tangan atas tak terkendalinya eksploitasi sumber air di lereng gunung Muria, wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Namun, Ganjar tidak ada di tempat karena agenda dinas ke luar daerah.

Ketidakpuasan perwakilan massa akhirnya dilanjutkan dengan menuju kantor wakil rakyat Provinsi Jawa Tengah, guna menyampaikan aspirasi ini. Kembali massa kecewa karena pihak Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah menyampaikan anggota dewan tengah melakukan kunjungan kerja.

Tak puas dengan jawaban ini, beberapa perwakilan massa bersitegang dengan pihak keamanan setempat. Massa pun akhirnya melakukan sweeping ke sejumlah ruangan anggota dewan.

Khususnya ruangan Komisi D DPRD Jawa Tengah yang pernah menerima audiensi dan berjanji memperjuangkan aspirasi mereka. “Kami kecewa, datang dari Kudus tidak diterima siapa- siapa,” ujar Koordinator aksi, Sutikno.

Ia menjelaskan, masyarakat di lereng gunung Muria sudah semakin resah oleh praktik eksploitasi sumber air secara besar-besaran bagi kepentingan komersial. Pihak- pihak yang telah mendulang keuntungan sepihak tersebut, sama sekali mengabaikan kewajiban konservasi bagi kelestarian sumber air yang ada di sejumlah titik, di lereng gunung Muria.

“Kami sudah menyampaikan protes kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Namun sejauh ini tak ada ketegasan untuk menghentikan eksploitasi yang terjadi,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement