REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkan empat terduga jaringan teroris di Banten pada Kamis (23/3) siang. Salah satu terduga teroris berinisial NK, didiga akan membangun kamp pelatihan militer di Halmahera, Maluku Utara.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan NK diduga ikut merencanakan adanya pelatihan militer bagi kelompok teroris Jamaah Anshor Daulah (JAD).
"Dia merencanakan pelatihan militer di Halmahera yang akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer," kata Rikwanto melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (23/3).
Rikwanto melanjutkan pelatihan militer bagi anggota jaringan JAD, diduga untuk menggantikan jaringan teroris Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso. "Kelompok Anshor Daulah pengganti Poso," ucapnya.
Peran lainnya, NK juga pernah menghadiri pertemuan JAD di Batu Malang pada 20-25 November 2015 lalu. Dalam pertemuan itu, NK berperan sebagai pengajar teknik persenjataan.
Kemudian masih kata Rikwanto, NK juga sempat menyembunyikan terduga teroris Abu Asybal selama dalam pelarian pasca bom thamrin 2016. Selain itu juga pernah menyembunyikan pelaku bom gereja Samarinda, Andi Bakso.
"Yang bersangkutan juga pernah bersama dengan Fajrun melakukan latihan membuat bom di Gorontalo tahun 2016 dan membeli senjata M16 untuk kelompok anshor daulah yang sudah direncanakan sejak tahun 2015," jelasnya.
Seperti diketahui, NK sebelumnya sempat melakukan perlawanan kepada anggota yang mengejarnya. Akibatnya anggota terpaksa melumpuhkan NK dan rekannya AM. Keduanya mengalami luka tembak di dada kiri pada NK dan luka di lengan pada AM. Sayangnya nyawa NK tidak terselamatkan saat dalam perjalanan menuju rumah sakit sedangkan AM masih dalam perawatan.
Dua terduga teroris lainnya, AC dan Icuk masih dalam pemeriksan penyidik. Keduanya selamat karena tidak melakukan perlawanan pada saat dilakukan penangkapan.