Jumat 24 Mar 2017 02:20 WIB

Pelaku Serangan London Gunakan Mobil Sewaan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga Inggris berkumpul dekat sebuah mobil yang kecelakaan dan seseorang yang terbaring di tanah (kanan) di Bridge Street dekat Gedung Parlemen Inggris di London, Rabu (22/3). Terjadi serangan penusukan di dekat parlemen.
Foto: James West via AP
Warga Inggris berkumpul dekat sebuah mobil yang kecelakaan dan seseorang yang terbaring di tanah (kanan) di Bridge Street dekat Gedung Parlemen Inggris di London, Rabu (22/3). Terjadi serangan penusukan di dekat parlemen.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Mobil yang digunakan pelaku untuk menabrakkan pejalan kaki di dekat Gedung Parlemen Inggris pada Rabu (22/3) kemarin diketahui merupakan mobil sewaan. Mobil tersebut disewa pelaku dari perusahaan penyewaan mobil di Birmingham, Inggris Tengah.

Hal itu juga telah dibenarkan pihak perusahaan sebagaimana dilansir Reuters pada Kamis (23/4). "Kita dapat mengkonfirmasi bahwa mobil yang digunakan dalam serangan tragis di London kemarin, salah satu dari mobil milik kita," ujar juru bicara perusahaan.

Perusahaan juga mengungkap bahwa mobil di sewa dari cabang Spring Hill di Birmingham. Hal itu kata pihak perusahaan dikenali setelah seorang karyawan melihat plat nomor mobil dalam foto yang beredar.

"Kami langsung mengidentifikasi kendaraan setelah melihat plat  dan berlari mengeceknya dan segera menghubungi pihak berwenang dan kami bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dan akan memberikan bantuan apapun yang kami bisa untuk penyelidikan," ujar pihak perusahaan.

Adapun sebelumnya, Kepolisian Inggris telah mengidentifkasi pelaku penyerangan di luar Gedung Parlemen Inggris, London pada Rabu (22/3) yang menewaskan lima orang dan puluhan lainnya luka-luka. Pelaku diketahui bernama Khalid Masood dan berusia 52 tahun.

Polisi mengatakan, Masood juga diketahui kelahiran Inggris, yakni wilayah Tenggara Inggris, bernama Kent, namun baru-baru ini tinggal di wilayah Inggris Tengah, yakni West Midlands. Seperti dilansir Reuter pada Kamis (23/3), Masood juga diketahui pernah diselidiki petugas intelijen MI5 yang konsern terhadap ektrimisme dan kekerasan.

Namun belum jelas apakah serangan Masood berkaitan dengan aksi kelompok terorisme. Meski ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan kepada pejalan kaki Westminster Bridge dan kepolisian setempat tersebut.

"Masood bukanlah subjek dari penyelidikan yang berkaitan dengan intelijen sebelumnya, bagaimana pun dia diketahui melakukan serangan yang menyebabkan kerugian fisik, kepemilikan senjata ofensif, dan pelanggaran ketertiban umum," ujar Polisi setempat.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May dalam pernyataan sebelumnya mengungkap bahwa pelaku memang pernah diselidiki pihak intelijen setempat. Namun polisI mengatakan selama ini Masood tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan pelanggaran terkait terorisme. Hal itu lantaran dalam catatan Masood pada tahun 1983 diketahui melakukan kerusakan kriminal dan satu terakhirnya pada Desember 2003 yakni atas kepemilikan pisau.

Diketahui sebelumnya sebanyak lima orang tewas dan sekitar 40 orang luka-luka ketika sebuah mobil Hyundai i40 4x4 abu-abu menerobos jalur pejalan kaki di Westminster Bridge, mengarah ke Gedung Parlemen Inggris di London, Rabu (22/3). Peristiwa terjadi pada pukul 14.20 waktu setempat, ketika mobil menabrak tiga orang yang kemudian tewas.

Dilansir The Guardian, usai mobil menabrak pagar pembatas di luar gedung, pelaku berpakaian hitam lantas berlari masuk menuju New Palace Yard dimana ia menyerang dua polisi pria berjaket kuning. Satu polisi yang berjaga ditusuk hingga tewas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement