REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Banjir kembali melanda Desa Ambit dan Desa Ciuyah, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Sabtu (25/3) malam. Warga mendesak agar Sungai Ciberes yang menjadi penyebab terjadinya banjir langganan di desa mereka segera dinormalisasi.
Berdasarkan data dari Disaster Management Petakala Grage, banjir yang melanda Desa Ambit dan Desa Ciuyah, Kecamatan Waled berlangsung pukul 18.12 WIB hingga pukul 19.54 WIB. Di kedua desa itu, banjir sempat merendam dengan ketinggian berkisar antara 50 – 100 cm.
"Banjir sudah sering sekali terjadi di sini," ujar Kepala Desa Ambit, Nurwadi kepada Republika, Ahad (26/3).
Nurwadi menjelaskan, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Ciberes yang mengalir ke desa yang dipimpinnya dan desa-desa tetangganya. Luapan sungai tersebut terjadi seiring turunnya hujan deras di Kabupaten Kuningan yang merupakan hulu dari Sungai Ciberes.
Setiap kali wilayah Kabupaten Kuningan diguyur hujan deras, Sungai Ciberes memang hampir selalu meluap. Akibatnya, warga Desa Ambit selalu dilanda rasa was-was dan takut karena luapan sungai tersebut akan melanda pemukiman mereka.
"Warga sampai menyiapkan balok kayu di rumah mereka untuk antisipasi saat banjir datang supaya bisa mengurangi ketinggian banjir yang masuk ke dalam rumah," kata Nurwadi.
Nurwadi berharap, instansi terkait segera melakukan normalisasi terhadap Sungai Ciberes. Dengan demikian, daya tampung sungai Ciberes akan lebih besar sehingga bisa meminimalisasi terjadinya banjir yang melanda pemukiman warga.
Ketua Petakala Grage, Deddy Madjmoe, mengakui, banjir memang kerap melanda sejumlah desa di Kabupaten Cirebon. Dia menyebutkan, sejak awal tahun hingga saat ini, banjir tercatat sudah terjadi enam kali di berbagai lokasi.
Selain banjir yang melanda Desa Ambit dan Ciuyah pada Sabtu (25/) malam, banjir di antaranya juga terjadi pada 15 Februari 2017. Saat itu, banjir dan tanah longsor menerjang 43 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Cirebon.