REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Organisme pengganggu tanaman (OPT) jenis wereng mulai menyerang sejumlah areal pertanian di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Untuk mencegah serangan hama semakin meluas, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Indramayu menekankan konsep “Spot Stop”.
"Jadi, saat ada serangan spot-spot (di titik-titik tertentu), kami langsung setop melalui gerakan penyemprotan,’’ kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Distan Kabupaten Indramayu, Takmid, saat ditemui di kantornya, akhir pekan lalu.
Menurut Takmid, serangan wereng di Indramayu memang masih berskala rendah. Meski demikian, ia menyebut, upaya antisipasi perlu dilakukan agar serangan hama tidak meluas. Melalui konsep Spot Stop, kata dia, diharapkan serangan hama tidak mengganas yang berpotensi membuat tanaman padi gagal panen.
Takmid mengatakan, dinasnya sudah memerintahkan petugas di lapangan untuk menerapkan konsep Spot Stop. Seperti kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian, petugas penyuluh lapangan (PPL), dan juga petugas pengendali OPT. Petugas, kata dia, diminta segera mungkin melakukan penyemprotan di titik persawahan yang diserang wereng. “Pokoknya petugas di lapangan langsung mengomando dan mendampingi pelaksanaan gerakan penyemprotan itu,’’ ujar dia.
Penyemprotan wereng ini menggunakan pestisida. Takmid memastikan, stok pestisida di gudang dinasnya memadai. Menurut dia, pestisida ini bisa diminta gratis. Bahkan, kelengkapan persyaratan administrasi pengambilan pestisida itu bisa dilakukan belakangan. ‘’Yang penting (serangan wereng) kita amankan dulu,’’ kata Takmid.
Namun, Takmid mengingatkan, para petani yang menggunakan pestisida tersebut harus menaati kaidah dan tata cara penyemprotannya. Dengan demikian, kata dia, diharapkan tidak muncul dampak negatif penggunaan pestisida terhadap petani, seperti keracunan.