REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) telah memasang rambu-rambu jalur evakuasi tsunami sepanjang pesisir pantai wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Donatus Jahur mengatakan, rambu jalur evakuasi tsunami telah dipasang sepanjang pantai wisata di Labuan Bajo serta beberapa pulau kecil di sekitar Labuan Bajo yang banyak dikunjungi wisatawan.
"Rambu jalur-jalur evakuasi itu dipasang untuk mengantisipasi jika terjadi bencana alam tsunami yang dapat membahayakan keselamatan wisatawan," kata Jahur, Selasa (28/3) .
Pemasangan rambu jalur evakuasi tsunami itu, kata Jahur lagi, dilaksanakan sebagai bantuan pemerintah pusat.
Ia menjelaskan, BPBD Manggarai Barat hanya sebatas memasang rambu jalur evakuasi tsunami di sepanang pantai wisata Labuan Bajo. Sebab, kegiatan pengadaan rambu-rambu ini langsung dilakukan BNPB Pusat. "Kami hanya menerima barangnya saja, sedangkan untuk pengadaanya dilakukan dari pusat," kata Jahur.
Jahur mengatakan, objek wisata di kabupaten ujung barat Pulau Flores itu menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi wisatawan mancanegara karena keindahan alamnya. "Pemerintah memasang rambu-rambu jalur evakuasi itu untuk memberikan rasa aman bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, apabila terjadi bencana alam seperti tsunami maka wisatawan sudah mengetahui jalur evakuasi untuk menyelamatkan diri menuju arah titik kumpul terakhir dari ancaman bencana tsunami," kata Jahur.
Pemasangan rambu jalur evakuasi saat ini hanya dilakukan di Labuan Bajo serta beberapa pulau kecil di sekitar Labuan Bajo. "Khusus di Pulau Komodo belum ada rambu-rambu jalur evakuasi yang dipasang karena jumlah rambu yang ada sangat terbatas," ujar Jahur pula.
Selain BNPB, kata Jahur, BPBD Kabupaten Manggarai Barat juga melakukan pengadaan rambu-rambu jalur evakuasi untuk bencana alam tanah longsor dan banjir di beberapa lokasi rawan bencana alam. "Rambu-rambu itu sudah dipasang di lokasi rawan longsor dan banjir, sehingga masyarakat di daerah ini bisa lebih berhati-hati ketika melintasi lokasi rawan bencana alam tanah longsor maupun banjir," kata Jahur pula.