REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi mengajak masyarakat NTB mengonsumsi daun kelor. Dia menilai, daun kelor mengandung banyak khasiat dalam menjaga kesehatan tubuh.
"Dulu para orang tua kita biasa konsumsi kelor dan saya besar pun bersama-sama konsumsi kelor," ujar dia dalam pencanangan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di Hotel Grand Legi, Mataram, NTB, Rabu (29/3).
Namun, dalam 15 tahun terakhir generasi muda di NTB sudah banyak yang meninggalkan konsumsi daun kelor lantaran dianggap bukan makanan yang bergengsi. Para generasi muda lebih melirik makanan dari luar negeri, meski secara kandungan gizi lebih baik makanan tradisional.
"Kelor ternyata punya kandungan gizi luar biasa, ayolah masyarakat kita banyak-banyak makan kelor lagi," ajak dia.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mendukung penuh upaya Gubernur NTB dalam kampanye konsumsi kelor. Dia menilai, daun kelor memiliki khasiat mencegah terjadinya sejumlah penyakit tidak menular.
"Penyakit tidak menular itu karena perilaku kita karena rendah konsumsi buah dan sayur. Pak Gubernur benar jika kembali ajak masyarakat konsumsi kelor," kata Nila.
Menurutnya, banyak hasil kelor dari Indonesia yang mulai diekspor ke luar negeri seperti Australia. Ia menilai, menjadi hal yang aneh jika masyarakat Indonesia enggan konsumsi daun kelor.
Di NTB konsumsi daun kelor merupakan hal yang mudah dijumpai. Banyak warung makan khas NTB menawarkan daun kelor dalam bentuk sayur sebagai tambahan hidangan makanan.