Rabu 29 Mar 2017 14:49 WIB

Topan Debbie akan Berdampak pada Kenaikan Harga

Perkebunan tebu yang terkena dampak badai siklon Debbie di Proserpine.
Foto: ABC
Perkebunan tebu yang terkena dampak badai siklon Debbie di Proserpine.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Dengan badai siklon Debbie menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah di Queensland Utara yang banyak menghasilkan produk pertanian, maka dampaknya akan berpengaruh kepada harga yang harus dibayar konsumen di Australia.

Direktur eksekutif Asosiasi Ritel Australia Russell Zimmerman mengatakan walau masih terlalu dini untuk mengatakan, dia memperkirakan dampak siklon Debbie ini akan dirasakan olen konsumen Australia dalam hal kenaikan harga.

"Dengan kerusakan seperti ini, yang akan berpengaruh kepada harga adalah karena pasok dan permintaan." kata Zimmerman.

"Saya kira dalam beberapa minggu ke depan, akan terjadi kekurangan pasok, mungkin tidak semuanya, namun para pedagang mungkin harus mencari produk dari luar negeri untuk pasar mereka."

"Dan harga di supermarket akan berpengaruh, dan itu akan dirasakan di seluruh Australia."

Apa kerusakan yang terjadi?

Direktur Eksekutif Federasi Petani Nasional Australia Tony Mahar mengatakan mereka tahu ladang tebu di kawasan tersebut mengalami kerusakan, dan beberapa petani besar mengalami hal tersebut. "Masih terlalu dini mengetahui dengan jelas luasnya kerusakan dan juga nilai kerusakan," kata Mahar.

"Namun bisa dikatakan, melihat kuatnya badai siklon tersebut, para petani di kawasan akan mengalami kerugian besar tidak saja pada tanaman mereka, namun juga pada prasarana."

Wartawan ABC Lisa Herbert sudah berbicara dengan beberapa petani di Queensland Utara, dengan banyak diantara mereka melaporkan kerusakan besar pada ladang mereka.

Petani Glen Clarke mengatakan ladang tebunya di Proserpina sudah rata dengan tanah. "Rasanya seperti melihat traktor besar meratakan semuanya dari atas. Tanaman kami biasanya sudah mencapai ketinggian 3 sampai 4 meter, namun sekarang semuanya tinggal sepaha," katanya.

A tractor is seen inundated with water on a property south of Bowen.
Sebuah traktor tergenang air di perkebunan di Bowen.

AAP: Sarah Motherwell

Apa saja yang ditanam di sana?

Mahar mengatakan bahwa di kawasan Queensland Utara ini dikenal sebagai 'ladang makanan' dengan kawasan Bowen banyak memproduksi tomat, capsicum, terong, labu, timun, jagung, dan kacang polong.

"Queensland Utara juga dikenal dengan produksi buah-buahan musim panas yang unik, sementara di kawasan Burdekin, Proserpine, dan Mackay dikenal sebagai ladang tebu." katanya.

"Jumlah keseluruhan produksi tebu dari daerah Burdekin, Proserpine dan Mackay tahun lalu adalah 17,5 juta ton, dengan nilainya sekitar 850 juta dolar AS."

"Panen dari ketiga daerah ini merupakan separuh dari produksi gula nasional Australia. Di kawasan badai ini ada sekitar 1.100 petani tebu."

Menurut Mahar, sebelum badai tiba, perkiraan kerusakan yang terjadi adalah sekitar satu miliar dolar AS (Rp 10 triliun), dan itu baru untuk tanaman saja. "Ini masih belum termasuk kerusakan terhadap prasarana, baik milik publik maupun pribadi," katanya.

"Kerusakan terhadap jalan maupun prasarana transport lainnya akan mahal sekali, dan akan berdampak pada proses membawa produk ini ke pasar."

"Kerusakan di ladang pertania seperti pada gudang, mesin, pagar dan yang lain yang akan menambah kerugian bagi petani."

Di kawasan Bowen produk pertanian di sana menghasilkan 450 juta dolar AS setiap tahun dan mempekerjakan 3.500 orang. "Penderitaan yang dirasakan oleh kalangan industri di sana akan dirasakan juga oleh masyarakat."

Diterjemahkan pukul 16:00 AEST 29/3/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/dampak-harga-di-australia-karena-siklon-debbie/8397870
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement