REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di kalangan umat Islam, seringkali terdengar kata Barokah dan semua umat pasti ingin hidupnya barokah. Namun, belum semua orang mengetahui tentang makna hidup Barokah.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis menjelaskan, bahwa barokah adalah berkembang, yaitu bertambahnya kebaikan dalam sesuatu yang sudah baik. Sesuatu yang sedikit bisa berisi kebaikan yang lebih banyak. Mengerjakan sedikit, tapi efek kebaikannya bisa menjadi lebih besar.
"Bahkan sesuatu yang tampak kecil dilakukan tapi mengandung kebaikan yang meluas. Seperti ibadah hanya satu malam pada Lailatul Qadar, namun kebaikannya melebihi seribu bulan," ujar Cholil kepada Republika.co.id, Ahad (2/4).
Dikatakan Cholil, barokah merupakan harapan di setiap tempat dan waktu. Karena itu, agama Islam mengajarkan agar ketika sesama muslim bertemu maka sapaan pertama adalah mendoakan dapat Barokah selain doa keselamatan. Demikian juga, lanjut dia, ketika Allah SWT menciptakan bumi di Bakkah (red, Makkah) menyebutnya yang Barokah.
"Nabi Muhammad SAW juga mengawali doa di pagi hari kepada umatnya memohonkan barokah. Semua itu demi mendapat berlimpah dan berlipatgandanya kebaikan," ucapnya.
Menurut Cholil, hidup yang barokah adalah hidup yang penuh kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Misalnya, ia mempunyai rezeki, ilmu, dan perjuangan yang membawa pada kebaikan untuk dirinya dan kebaikan untuk masyarakat. "Bahkan kehidupan keluarganya memberi nilai dan inspirasi kebaikan untuk umat," ujarnya.