REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel memperkenalkan sistem pertahanan rudal terbaru, David's Sling, yang dirancang untuk melawan rudal jarak menengah pada Ahad (2/4). Sistem pertahanan rudal ini dikembangkan Israel dengan dukungan Amerika Serikat (AS).
David's Sling merupakan proyek bersama yang dijalankan oleh perusahaan pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems, dengan perusahaan pertahanan raksasa AS, Raytheon. Kedua perusahaan itu juga memproduksi sistem rudal Patriot.
David's Sling dirancang untuk bisa menembak jatuh rudal yang masuk ke wilayah Israel dengan rentang jarak 40 sampai 300 kilometer. Sistem ini utamanya menargetkan rudal yang ditembakkan oleh kelompok Hizbullah Lebanon, yang banyak dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Sistem tersebut akan melengkapi sistem pertahanan beberapa lapis Israel di tengah ketegangan yang terjadi di perbatasan tidak hanya dengan kelompok Hizbullah, tetapi juga dengan Suriah dan kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, Palestina. David's Sling dibuat untuk mengisi kesenjangan antara sistem pertahanan rudal jarak jauh dan sistem pertahanan rudal jarak dekat.
Dalam sistem pertahanan multilapis, lapis terbawah adalah sistem Iron Dome yang bisa menembak jatuh rudal jarak dekat. Sistem ini juga bisa menembak pesawat tak berawak dan mortir-mortir yang banyak ditembakkan ke Israel dari jalur Gaza atau dari Lebanon Selatan.
Sedangkan lapisan teratas adalah sistem Arrow 2 dan Arrow 3, yang bisa menembak jatuh rudal balistik jarak jauh. Sistem Arrow digunakan pertama kali pada 17 Maret lalu, untuk menembak jatuh pesawat anti-rudal Suriah.
Dalam acara peresmian yang dilakukan di pangkalan Hatzor, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan teknologi mutakhir yang ada di dalam David's Sling akan membantu melindungi Israel dari musuh. “Siapa pun yang berusaha menembak kami, akan terkena. Siapa pun yang mengancam keberadaan kami, telah menempatkan dirinya dalam bahaya eksistensial,” kata Netanyahu, dikutip Fox News.
"Inovasi dari orang-orang kami dan semangat tempur prajurit kami, telah membuat kami dua kali lipat lebih kuat dari musuh-musuh kami. Dan ini memungkinkan kami untuk tidak hanya mempertahankan wilayah kami, tetapi juga mencapai kemenangan militer," ujar dia.
Mengacu pada cerita Raja Daud di dalam Alkitab, Netanyahu menambahkan Israel akan terus melindungi orang-orang Yahudi, sama seperti yang dilakukan Raja Daud 3.000 tahun yang lalu. Netanyahu juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan AS atas dukungannya mengembangkan David's Sling.
Direktur Badan Pertahanan Rudal (MDA) AS, Laksamana James D Syring, yang menghadiri peresmian itu juga ikut memberikan komentar. Dalam sambutannya, Syring mengatakan bahwa sistem pertahanan tersebut adalah buah dari kerja keras bertahun-tahun dan membawa pertahanan udara Israel ke tingkat yang lebih tinggi.
“Ini adalah hari yang mengesankan untuk tahun yang juga mengesankan," kata Syring.
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu (above, right) gets close to the David's Sling Air Defense System at the inauguration ceremony of the joint U.S.-Israeli missile interceptor at the Hatzor Air Base, Israel, on April 2, 2017. (CREDIT: