REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo menyayangkan terpasangnya beberapa spanduk provokatif yang mengatasnamakan pasangan Anies-Sandi. Menurut Syakir, spanduk-spanduk tersebut merupakan kampanye hitam yang sengaja dipasang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Syakir kemudian menerangkan, tim pemenangan Anies-Sandi telah melakukan langkah-langkah untuk meminimalisir adanya kampanye hitam yang dilayangkan kepada pasangan Cagub-Cawagub DKI nomor urut tiga tersebut. Salah satunya dengan mendokumentasikan dan melakukan pencopotan spanduk-spanduk provokatif tersebut.
"Cara mengantisipasi black campaign yaitu mendokumentasikan spanduk, flyer dan tindakan black campaign. Kemudian, melakukan pencopotan spanduk-spanduk black campaign," kata Syakir saat dihubungi, Selasa (4/4).
Selain itu, tim pemenangan Anies-Sandi juga melaporkan tindakan kampanye hitam kepada Panwaslu. Tak hanya sampai di situ, tim pemenangan Anies-Sandi juga menginstruksikan kepada tim pengamanan dan segenap kader serta relawan untuk melakukan ronda pengamanan.
"Tim juga menginstuksikan kepada tim pengamanan dan segenap kader serta relawan untuk melakukan ronda pengamanan," ucap Syakir.
Sebelumnya, spanduk yang menyebut pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan menerapkan perda syariah di Jakarta jika terpilih tersebar di beberapa titik. Pasangan calon Anies-Sandi segera memberikan klarifikasi terkait spanduk provokatif yang mengatasnamakan dirinya. Menurutnya, pemasangan spanduk provokatif tersebut adalah bentuk kampanye hitam yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab.