REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan perintis atau startup banyak yang memiliki ide bagus berupa solusi atas suatu permasalahan yang terjadi. Sayangnya, mereka masih mengalami kendala klasik berupa modal.
Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengatakan, pihaknya sebagai pemerintah tidak dapat memberikan modal kepada para pelaku usaha kreatif tersebut. Meski ada anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk membantu para pengusaha ekonomi kreatif yang diakuinya masih sangat kecil.
Untuk mendorong para pelaku kreatif terus tumbuh dan berkembang, pihaknya ingin menggerakan potensi dana yang ada di masyarakat seperti filantropi. Menurutnya ada puluhan triliun dana di filantropi yang dapat digunakan utk memberikan pancingan bagi sebuah usaha rintisan. "Ini yang saya kira lebih strategis," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/4).
Meski tidak bisa memberi bantuan berupa dana, Bekraf terus berupaya menjembatani perbankan dengan pelaku ekonomi kreatif terutama startup.Sementara itu, untuk meningkatkan jumlah pelaku startup, Bekraf menggelar berbagai workshop.
Berdasarkan pengalaman workshop tahun lalu, kata dia, intervalnya sangat sebentar sehingga dirasa kurang maksimal. "Diharapkan tahun ini bisa lebih intens lagi untuk menjadi talenta startup," kata dia.