REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Bogor dan DKI Jakarta menyatakan, tinggi muka air sungai Ciliwung terus meningkat hingga menyentuh level siaga dua, yaitu 170 sentimeter, Kamis (13/4) malam. Berdasarkan lapoan itu BNPB mengimbau masyarakat bantaran Ciliwung untuk mewaspadai datangnya banjir kiriman.
“Hujan lebat yang cukup panjang di daerah Bogor telah menyebabkan kenaikan debit Sungai Ciliwung bagian hulu, tinggi muka air Sungai Ciliwung masih 170 sentimeter atau Siaga 2. Hujan deras masih terus berlangsung di Bogor, jadi masyarakat harus waspada,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (13/4).
Menurut Satopo, daerah bantaran sungai yang diperkirakan terdampak banjir adalah Srengseng Sawah, Rajawati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina dan Kampung Melayu. Daerah tersebut, lanjut Satopo, merupakan daerah langganan banjir karena berada di bantaran sungai Ciliwung.
Sebelumnya, BPBD Jakarta telah menyampaikan peringatan dini banjir kepada berbagai pihak. “Penyebaran informasi kepada warga bantaran kali, atas kenaikan tinggi muka air Katulampa 170 cm/H melalui sosial media,” ujar Sutopo. Ia juga mengatakan, penyebaran informasi melalui Peringatan Dini Disaster Warning System (DWS) wilayah Bidara Cina dan Kampung Melayu sudah diaktifkan.
Sutopo mengimbau, masyarakat tidak terlalu panik. Karena diperkirakan banjir tidak terlalu besar karena di wilayah Jakarta tidak terjadi hujan lebat. “Kondisi sungai Ciliwung di Depok dan Manggarai kondisi normal, sehingga tidak akan luas dan besar,” kata Sutopo.