REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk masuk ke dalam pasar tertutup Kapalicarsi, terdapat empat pintu gerbang yang terletak di ujung dua jalan utama pasar, yaitu jalan utara-selatan Yagliklar (pembuat minyak lampu) dan jalan timur-barat Kalpakcilar (pembuat topi bulu), yang berpotongan di dekat sudut tenggara pasar.
Jalan Kalpakcilar terhubung ke Masjid Bayezid dan Bayezid Square di bagian barat dengan Masjid Nuruosmaniye di bagian timur. Gerbang di lokasi-lokasi ini ditambahkan selama renovasi pada 1894 dan dihiasi dengan monogram Sultan Abdul Hamid II.
Gerbang tersebut ditutup setelah seluruh aktivitas jualbeli selesai dan para penjaga mengawasi seluruh daerah pada malam hari. Selain dua jalan utama, Kapalicarsi juga memiliki jalan-jalan kecil lain yang dinamakan sesuai dengan barang yang dijual di toko-tokonya, seperti Aynacilar (penjual cermin) dan Kuyumcular (perhiasan).
Meskipun struktur asli pasar ini dipertahankan, karakteristik bangunan aslinya sudah menghilang. Fungsi dan administrasi pasar telah berubah sejak awal abad ke-19. Perubahan dalam industri dan ekonomi Turki serta perubahan demografi Kota Istanbul secara efektif telah mengubah kerajinan tradisional yang dijual menjadi tokotoko modern dengan gaya barat, toko-toko cenderamata untuk para wisata yang menghiasi sebagian besar pasar pada saat ini.
Dulu toko-toko di pasar tersebut hanyalah sebuah tenda-tenda yang dipisahkan oleh kayu tipis yang hanya ditutup dengan kain pada malam hari. Namun, kini hampir semua toko secara permanen menggunakan lemari pamer yang terbuat dari kaca.