Jumat 14 Apr 2017 15:45 WIB

Ini Strategi Musa Bin Nushair Menaklukkan Andalusia

Arsitektur Islam Andalusia.
Foto: Islamic-arts.org
Arsitektur Islam Andalusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Musa bin Nushair banyak belajar dan tak pernah lupa memperhatikan bagaimana strategi dan persiapan angkatan laut. Pada beberapa titik dalam kariernya, Musa mempraktikkan apa yang telah ia pelajari untuk ekspedisi angkatan lautnya sendiri.

Ketika sudah beranjak dewasa, Musa mulai bergabung dalam sebuah ekspedisi militer dalam sebuah pertempuran melawan angkatan laut Roma. Ketika tampuk kekuasaan Dinasti Umayyah dikelola Marwan bin al-Hakam, Musa menjadi sahabat karib anaknya, bernama Abdul Malik bin Marwan.

Pada masa kekuasaan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M), Musa turut dalam ekspedisi penaklukan Afrika, papar Syekh Said Mursi. Ia ditunjuk sebagai kepala penasihatnya. Di abad ke-8 M, sempat terjadi kekacauan di Maroko. Kabilah Barbar memberontak dan berusaha melepaskan diri dari kekuasaan Umayyah.

Dalam waktu singkat, Musa berhasil memadamkan gejolak di sana dan mengajak kembali penduduknya masuk Islam. Bahkan, Musa juga berhasil menaklukkan wilayah barat Maroko yang belum pernah tersentuh. Pada 705 M, Khalifah Walid bin Abdul Malik mengangkatnya sebagai gubernur Afrika bagian utara dan sekitarnya. Pada tahun yang sama, Musa berhasil menaklukkan Sicilia, sebelah selatan Italia dan memperoleh kemenangan besar.

Pasukan yang dipimpinnya meraih harta rampasan yang begitu banyak. Pulau tersebut tetap berada di bawah kendali umat Kristen, Musa hanya bermaksud menghukum mereka, bukan merebut wilayah mereka.

Musa memiliki strategi yang sangat bijak, yaitu dengan membaurkan bangsa Arab dan Barbar. Ia melakukan hal tersebut agar bangsa Barbar merasa dihormati. Dengan kekuatan tersebut, Musa dapat memperluas wilayah kekuasaan ke seberang lautan, yaitu Andalusia.

Dalam membuka wilayah tersebut, ia memberi kepercayaan kepada Tariq bin Ziyad sebagai pemimpin invasi. Tariq berhasil membuka wilayah Spanyol dan membagi pasukannya menjadi empat kelompok. Ia menyebarkan pasukan tersebut ke Cordoba, Malaga, Granada, dan Toledo.

Sedangkan, Musa memimpin 10 ribu pasukannya ke Spanyol dan bertemu dengan Tariq di Toledo. Penaklukan Spanyol terus berjalan hingga ke Zaragoza, Aragon, Leon, Astoria, dan Galicia. Seluruh daratan Spanyol berhasil ditaklukkan pasukan Muslim pada 86 H (715 M), di bawah pemerintahan Khalifah Walid.

Akan tetapi, khalifah meminta Musa untuk menghentikan penaklukan karena mencemaskan masa depan pasukan dan akibat yang ditimbulkan bila masuk terlalu jauh ke dalam wilayah Spanyol. Ia diminta kembali ke Damaskus.

Sebelum kembali ke Damaskus, Musa mengangkat anaknya yang bernama Abdulaziz sebagai penguasa Cordoba. Ia juga mengangkat anaknya yang bernama Abdullah untuk menjadi gubernur Afrika.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement