REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence akan melakukan perjalanan ke Korea Selatan (Korsel) pada Ahad (16/4) mendatang. Kunjungan orang nomor dua di Negeri Paman Sam itu disebut dilakukan menyusul ketegangan di Semenanjung Korea.
Menurut keterangan sejumlah pejabat AS, negara itu akan menunjukkan komitmen dalam membantu sekutu Korsel menghadapi situasi ketengangan dengan Korea Utara (Korut). Kedatangan Pence ke Negeri Ginseng juga sekaligus menjadi satu dari rangkaian perjalanan perdananya ke sejumlah negara di Asia yang dijadwalkan berlangsung selama 10 hari.
Pence juga disebut akan membahas bagaimana AS berkomitmen mendukung Korsel dalam menghadapi ancaman program nuklir Korut. Negara yang dipimpin Kim Jong-un itu disebut akan melakukan uji coba senjata berbahaya untuk yang keenam kalinya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa untuk menghadapi Korut, sejumlah kapal kelompok angkatan laut negara adidaya itu telah ditempat di Semenanjung Korea. Ia menilai bahwa sanksi ekonomi yang selama ini diberikan terhadap Korut tidaklah cukup dan harus diadopsi bersama opsi militer.
"Kami akan berdiskusi dengan Korsel terkiat upaya menghentikan ambisi nuklir Korut, dengan meluncurkan berbagai uji coba perangkat tersebut, termasuk rudal balistik," ujar pernyataan Gedung Putih, Jumat (14/4).
Selain di Korsel, Pence juga akan membahas isu ambisi nuklir Korut dalam kunjungannya ke beberapa negara lain seperti Jepang, Indonesia, dan Australia. Pembicaraan dalam berbagai bidang, khususnya ekonomi juga menjadi fokus utama kedatangan dirinya.