Ahad 16 Apr 2017 17:50 WIB

Perludem Prihatin Meningkatnya Kampanye Terselubung di Masa Tenang

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Angga Indrawan
Titi Anggraini
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Titi Anggraini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengatakan seharusnya tidak ada aktivitas kampanye yang berlangsung pada masa tenang. Namun dia menyayangkan digunakannya masa tenang untuk melakukan kampanye terselubung demi meningkatkan suara.

"Nyatanya justru di masa tenang para Paslon merasa tidak tenang. Sehingga kampanye terselubung dilakukan untuk mengakali masa tenang," ujar Titi, Ahad (16/4) sore.

Praktik politik uang, menurut Titi tak akan dilakukan secara terang-terangan. Dia mengatakan, kampanye terselubung itu tentu dikemas sedemikian rupa sehingga tak memenuhi unsur kampanye, seperti membagikan uang ataupun barang tanpa disertai ajakan untuk memilih calon.

"Padahal yang membagikan sudah jelas diidentifikasi merupakan bagian dari paslon tertentu. Sehingga tak ada kata ajakan pun, masyarakat sudah tahu bahwa yang membagikan adalah calon tertentu," ungkap dia.

Masyarakat, menurut dia harus mengambill bagian dalam upaya mencegah dan memberi efek jera dengan menolak seluruh kampanye terselubung, dan segera melaporkannya ke Pengawas Pilkada jika menemukan terjadinya praktik politik uang.

"Jangan lupa kumpulkan alat bukti berupa saksi dan barang bukti serta hal-hal yang bisa memperkuat laporan," tutur Titi.

Titi mengimbau, masyarakat harus percaya bahwa mereka akan mendapatkan perlindungan hukum jika berani melaporkan pelanggaran. mengingat situasi yang sangat kompetitif di tengah Pilkada DKI.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement