REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain gajah Sumatera yang mencapai lebih dari 1.000 di Indonesia, ada 100 gajah lain di pulau Kalimantan. Sayangnya, satwa tersebut belum diidentifikasi.
"Secara morfologi ukurannya lebih kecil dari gajah Sumatra," ujar Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Dahono Adji, Selasa (18/4).
Evaluasi akan dilakukan terhadap 100 gajah di Nunukan tersebut untuk identifikasi lebih lanjut. Kemungkinan besar, kata dia, gajah tersebut satu spesies dengan gajah di Malaysia bagian Sarawak.
Indonesia merupakan negara yang memiliki dua sub-spesies gajah Asia sekaligus yaitu Kalimantan dan Sumatera. Populasi saat ini diperkirakan tersisa 1.724 individu. Angka tersebut menurun sekitar 28 persen dari tahun 2007 yang tercatat sekitar 2.400 hingga 2.800 individu. Pada 2011, gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) statusnya telah menjadi Critically Endangered (CR). Sebab, jumlah populasi yang menurun kurang lebih 80 persen selama lebih dari tiga generasi.
Selain itu, lebih dari 69 persen habitat gajah Sumatra yang potensial telah berkurang dalam 25 tahun terakhir. Berkurangnya populasi tersebut dikarenakan degradasi, pembukaan lahan dan penjualan gading.
Semua itu merupakan faktor ekonomi. Untuk itu, ia meminta kesadaran masyarakat untuk hidup berdampingan dengan satwa lain. KLHK juga memiliki rencana aksi strategi yang diharapkan rampung tahun ini. "Agar tahun depan segera dilaksanakan (rencana strategis itu; red)," lanjut dia.