Rabu 19 Apr 2017 14:10 WIB

Penjagaan TPS Tempat Iwan Bopeng Beraksi Ditingkatkan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham
Iwan Bopeng, pelaku penghinaan 'potong tentara'.
Foto: youtube
Iwan Bopeng, pelaku penghinaan 'potong tentara'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk meminimalisir kecurangan, Rukun Warga (RW) 10 Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, menempatkan para ketua RT di tiap tempat pemilihan suara (TPS). Pengamanan pun ditingkatkan di wilayah yang pada putaran pertama lalu jadi tempat Iwan Bopeng beraksi.

"RW 10 mengkoordinasikan kepada seluruh ketua RT di sini untuk ikut memantau," jelas Ketua RW 10, Mudiyanto di depan kantornya, Rabu (19/4).

Menurut Mudiyanto, ditempatkannya para ketua RT tersebut sebagai langkah pencegahan adanya kecurangan. Para ketua RT mengenal semua warganya. Karena itu mereka ditugaskan untuk melihat mereka. Jika ada yang tak dikenal, akan langsung dilaporkan ke RW.

"Ketua RT yang tergabung dalam tiap TPS harus ikut melihat warganya. Jaga-jaga kalau ada yang tidak dikenal," tambah Mudiyanto.

Terkait kejadian Iwan Bopeng yang lalu, Mudiyanto merasa kecolongan. Saat itu, permasalahan surat keterangan sudah bisa diatasi dan pemilih tersebut sudah boleh memilih. "Tapi gak tahu kenapa di belakang tiba-tiba ada yang marah-marah itu. Padahal udah diizinkan untuk nyoblos," kata dia.

Untuk itu, pengamanan agar tak terjadi kejadian serupa pun ditingkatkan. Baik dari tingkat RW dan tingkat petugas keamanan negara. Selain dari warga, TPS tersebut kini dijaga dua personel keamanan. Di tiap TPS yang ada di Pal Meriam, terdapat satu orang anggota polisi dan satu orang TNI.

"Di Kecamatan Matraman ada 200 lebih lah. Kalau di Kelurahan Pal Meriam, TNI dan Polisi disebar ke 27 TPS yang ada di sini. Masing-masing TPS dijaga satu TNI dan polisi," kata seorang Babinsa (Bintara Pembina Desa) bernama Muhammad Joko Saputra (48).

Joko bertugas menjaga TPS yang menjadi lokasi Iwan Bopeng mengamuk pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama lalu. Menurutnya, pada putaran kedua ini, semuanya berjalan lancar dan tidak ada masalah. "Saat ini aman terkendali," kata Joko.

Menurut Joko, warga saat ini sudah lebih mengerti, sehabis nyoblos, mereka langsung pulang. Tidak menumpuk di TPS sampai penghitungan suara. "Kalau sekarang cenderung sepi. Kalau kemarin kan numpuk nunggu penghitungan. Tapi kalau nanti sepertinya tidak ramai sih," ujar Joko.

Ia pun memastikan, jika ada kejadian yang mengganggu kondisi kondusif Pilkada kali ini, akan segera menindak lanjuti. Pihaknya akan meneruskan kejadian tersebut ke kepolisian. "Antara Polsek atau Polres ya paling nanti," tambah Joko.

Ia mengatakan, peningkatan pengamanan ini memang ditujukan untuk mencegah kejadian Iwan Bopeng terulang lagi. Di putaran pertama itu, kata Joko, ia berpatroli ke tiap-tiap TPS. Oleh sebab itu, ia tidak tahu kenapa kejadian Iwan Bopeng bisa terjadi.

"Selalu Babinsa saya mobile, jadi enggak satu TPS saja. Kita keliling untuk memantau. Makanya sekarang ditempatin satu TPS satu TNI," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement