Sabtu 22 Apr 2017 02:48 WIB

Ini Daftar Kerja Sama Indonesia-AS di Bidang Energi dan Teknologi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Budi Raharjo
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) bertepuk tangan saat Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Michael R. Pence memberi sambutan dalam Business Leaders and Commercial Deal Signing, Jakarta, Jumat (21/4).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) bertepuk tangan saat Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Michael R. Pence memberi sambutan dalam Business Leaders and Commercial Deal Signing, Jakarta, Jumat (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi dan teknologi. Hal ini ditandai dengan adanya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang bersifat business to business. Tercatat ada 11 MoU dengan nilai mencapai 10 miliar dolar AS.

Dari jumlah tersebut, dua penandatanganan MoU disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence. Kerja sama tersebut yakni antara ExxonMobil dengan PT Pertamina (Persero) untuk pembelian Liquefield Natural Gas (LNG) sebesar 1 juta ton per tahun untuk 20 tahun ke depan, dimulai pada 2025.

Selain itu, ada pula kerja sama antara PT PLN (Persero) dengan Intra Capital LLC untuk mengimplementasikan sistem infrastruktur metering canggih (advanced metering infrastructure) di Indonesia. Fase percobaan proyek ini akan diawali dengan 1,000 meter di Bali, dilanjutkan dengan fase kedua, yang mencakup hingga 4,5 juta meter di jaringan listrik Jawa-Bali.

Proyek ini akan menggunakan teknologi mutakhir yang dihadirkan oleh konsorsium AS, yang mencakup General Electric, Siemens USA, eMeter, Trilliant, dan lainnya. Nilai total proyek adalah 2 miliar dolar AS, dengan pengembangan dan pendanaan putar kunci dari Pacific Infra Capital.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement