Ahad 23 Apr 2017 16:30 WIB

Korut Siap Tenggelamkan Kapal Induk Militer AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Warga menonton program berita yang menampilkan foto kapal induk AS, USS Carl Vinson di stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, 12 April 2017. USS Carl Vinson dalam perjalanan menuju Semenanjung Korea.
Foto: AP Photo/Ahn Yooung-joon
Warga menonton program berita yang menampilkan foto kapal induk AS, USS Carl Vinson di stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, 12 April 2017. USS Carl Vinson dalam perjalanan menuju Semenanjung Korea.

REPUBLIKA.CO.ID,  PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) mengaku siap menenggelamkan kapal induk militer Amerika Serikat (AS) untuk menunjukkan kekuatan militernya. Pernyataan itu dikeluarkan sebagai respons kedatangan kapal USS Carl Vinson dan dua kapal angkatan laut Jepang ke Semenanjung Korea untuk menggelar latihan militer gabungan.

"Pasukan revolusioner kita siap menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir AS dengan satu serangan tunggal," tulis Korut dalam sebuah pernyataan di surat kabar Partai Pekerja, Rodong Sinmun.

Surat kabar tersebut juga menyatakan kapal induk AS tak ubahnya seperti 'binatang kotor'. "Dan serangan terhadapnya (kapal induk AS) akan menjadi contoh untuk menunjukkan kekuatan militer kita," tulis Korut dalam surat kabarnya yang terbit Ahad (23/4).

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan agar kapal USS Carl Vinson berlayar ke Semenanjung Korea. Hal tersebut dilakukan merespons meningkatnya ketegangan di sana akibat uji coba rudal oleh Korut.

Pada Jumat (21/4) dua kapal perang Jepang, Samidare dan Ashigara, meninggalkan Jepang Barat untuk bergabung dengan kapal USS Carl Vinson. Menurut keterangan angkatan laut Jepang, bergabungnya dua armada kapal perang Jepang ke Semenanjung Korea bertujuan untuk mempraktikkan berbagai taktik pertempuran.

Kendati demikian, angkatan laut Jepang tidak memberikan keterangan lebih detail mengenai lokasi latihan tersebut. Menurut seorang sumber, latihan antara kapal perang Jepang dengan AS akan digelar di sekitar Laut Cina Timur.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement