Selasa 25 Apr 2017 15:28 WIB

BPBD Bojonegoro Berlakukan Siaga Bencana Sampai Akhir April

Luapan sungai. Ilustrasi
Foto: lilis handayani
Luapan sungai. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih memberlakukan siaga darurat bencana sampai akhir April karena masih dalam transisi musim hujan ke musim kemarau.

"BPBD masih memberlakukan status siaga darurat bencana sampai akhir April. Pertimbangannya sampai April masih turun hujan," kata Kasi Kedaruratan dan Logstik BPBD Bojonegoro MZ Budi Mulyono di Bojonegoro, Selasa.

Ancaman bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang masih berpeluang terjadi selama masa transisi tersebut. "Ya buktinya ketinggian Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, di Bojonegoro sekarang ini naik disebabkan pengaruh hujan dari daerah hulu," katanya menegaskan.

Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang masih tetap dilakukan."Berbagai kebutuhan menghadapi bencana tetap kita lakukan," kata dia menegaskan.

Namun ia mengakui persediaan sembako mulai menipis, antara lain beras untuk korban bencana hanya tersisa lima kuintal. Begitu pula makanan siap saji dan bahan makanan lainnya tidak banyak, karena sudah dimanfaatkan untuk membantu korban berbagai bencana selama musim hujan tahun 2017.

"Kalau memang terjadi bencana luapan Bengawan Solo lagi ya kita akan mengambil beras cadangan di Bulog untuk bencana 100 ton," ucapnya.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Bojonegoro memasuki kemarau pada Mei.

Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Sulistyo menjelaskan kenaikan air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, dipengaruhi hujan dari hulu. "Hujan deras di Ngawi dan sekitarnya, juga Jawa Tengah, dalam empat hari mengakibatkan meningkatnya air Bengawan Solo di hilir," jelas dia.

Sesuai data menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro terus merangkak naik hingga mencapai 12,92 meter, Selasa pukul 12.00 WIB. "Air masih akan terus naik, sebab ketinggian air di hulu cukup besar," tandasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement