Rabu 26 Apr 2017 19:30 WIB

Polisi Cari Tahu Setiap Orang yang tidak Menyukai Novel

Red: Ilham
Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polisi masih mempelajari orang-orang yang tidak menyukai Novel Baswedan, baik terkait persoalan pribadi maupun pekerjaannya. Usaha ini untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

"Kami mencoba mempelajari motif siapa saja yang punya potensi tidak suka dengan yang bersangkutan baik secara dinas maupun pribadi, tetapi yang utama tentunya yang masalah pekerjaan," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian seusai menghadiri acara ramah tamah dengan civitas akademika UGM di Grha Sabha Prmana UGM, Yogyakarta, Rabu (26/4).

Menurut Tito, hingga saat ini tim khusus Polri masih terus bekerja. Selain melakukan pengembangan tempat kejadian perkara (TKP), juga menganalisa rekaman CCTV, memeriksa jaringan-jaringan komunikasi, saksi-saksi, serta mempelajari motif pelaku.

Tito mengatakan, ada dua orang yang sudah diamankan oleh kepolisian, namun setelah dilakukan pemeriksaan keduanya terbukti bukan pelaku penyerangan terhadap Novel. "Ada dua orang yang sudah kami amankan, namun bukan pelakunya," kata dia.

Saat ditanya mengenai target penyelesaian kasus itu, Tito mengatakan tim akan berupaya maksimal mengusut kasus itu. "Kami akan berusaha melakukan upaya sekuat tenaga," katanya.

Sebelumnya, Novel disiram air keras yang diduga dilakukan dua orang pria tidak dikenal di jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT03/10 Kelapa Gading, Jakarta Utara usai menjalani shalat subuh pada Selasa (11/4), pukul 05.10 WIB.

Akibat kejadian itu, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement