Rabu 26 Apr 2017 19:36 WIB

Pangdam IV/Diponegoro Tutup Latihan Raiders

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Penyerahan bantuan pendidikan dari Satras Raiders Kostrad
Foto: Istimewa
Penyerahan bantuan pendidikan dari Satras Raiders Kostrad

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman, secara resmi menutup latihan Raider bagi 640 anggota TNI yang ditempatkan di Yonif 408/Suhbrasta yang bermarkas di Sragen. Penutupan pelatihan yang disertai pembaretan tersebut dilakukan di  di Pangkalan Kopassus Amirul Isnaeni, Cilacap, Rabu (26/04)

Kasad Jenderal TNI Mulyono dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, menyampai penghargaan dan terima kasih pada Danjen Kopassus beserta jajarannya, Danpusdiklatpassus sebagai penyelenggara latihan, para pelatih serta pendukung. ''Atas kerja keras semuanya, latihan pembentukan Yonif Raider 408/Suhbrasta menjadi Pasukan Raider yang tangguh, bisa berlangsung lancar,'' jelasnya.

Kasad menyebutkan, kualifikasi Raider yang telah disandang prajurit, tidak hanya memberikan kebanggaan dan rasa percaya diri. Namun juga menambah profesionalisme, sehingga mampu dan berhasil dalam melaksanakan tugas di masa depan.

Menurutnya, lingkungan strategis dan teknologi yang saat ini berkembang sangat dinamis, berdampak pada makin beratnya ancaman dan tantangan yang dihadapi setiap negara di dunia dalam menjaga kedaulatan negaranya masing-masing. Sebagai konsekuensinya, konsep peperangan juga ikut berkembang.

Untuk itu, dalam rangka mewujudkan peningkatan kemampuan satuan, selain melalui perencanaan dan pelaksanaan latihan secara bertahap yang berlandaskan perkembangan ancaman dan doktrin yang ada, TNI AD juga secara bertahap meningkatkan kualifikasi seluruh batalyon infanteri di jajarannya. Antara laun, dengan menjadi Satuan Raider dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

''Dengan penyematan kualifikasi kemampuan sebagai prajurit Raider ini, para prajurit Yonif Suhbrasta harus sudah siap melaksanakan tugas operasi khusus seperti Operasi Raid Penghancuran dan Raid Pembebasan Tawanan, Operasi Mobud, Operasi Lawan Gerilya dan Pertempuran Jarak Dekat (PJD) yang berlangsung di segala bentuk medan dan cuaca,'' katanya.

Kasad mengingatkan, prajurit raider memiliki motto 'Mampu bergerak secara Cepat, Tepat dan Senyap'. Untuk itu, Kasad menegaskan agar motto tersebut dibuktikan dalam setiap tugas operasi yang dipercayakan.

Meski demikian, Kasad juga meminta kualifikasi raider yang telah diperoleh melalui latihan keras, tidak menjadikan anggota TNI sebagai prajurit yang arogan. Namun tetap harus menjadi prajurit yang rendah hati dan bijaksana.

Menurut Kasad, cengan berakhirnya latihan pembentukan Raider, maka Yonif 408/SBH akan menyandang nama menjadi Batalyon Infanteri 408/Raider. ''Perubahan status sebagai Satuan Raider ini merupakan bentuk telah dilakukannya latihan peningkatan kemampuan, sehingga siap ditugaskan sesuai kualifikasi Raider yang dimiliki,'' katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement