REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat tinggi militer Amerika Serikat (AS) dan Eropa meminta agar mereka dapat saling berbagi informasi guna memerangi tindak terorisme. Informasi enting untuk mencegah potensi serangan teror.
Komandan Komando Eropa-AS Jenderal A.Curtis Scaparrotti mengatakan, terorisme memang telah menjadi masalah dan musuh bersama setiap negara. "Terorisme adalah masalah lintas regional dan menghadirkan bahaya yang jelas untuk kita semua," katanya.
Oleh sebab itu, ia menilai, penting untuk memperbaiki kecepatan penyebaran informasi antarnegara terkait hal ini. Data dan informasi, menurutnya, sangat dibutuhkan untuk melawan kelompok-kelompok ekstrem, seperti ISIS.
Scaparrotti mengungkapkan, pertukaran informasi terkait terorisme memang telah dilakukan oleh banyak negara. Ia berpendapat, ketika negara-negara tidak mau saling berbagi informasi, otoritas di negara terkait akan kesulitan mendeteksi titik-titik yang menjadi sasaran serangan teror.
Ia mengambil kasus teror yang baru saja terjadi di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu. "Tidak ada negara yang berdiri sendiri dan tidak ada negara yang kebal terhadap ancaman kekerasan yang ditimbulkan teror," ucapnya.
Kepala Pertahanan Italia Jenderal Claudio Graziano menilai pembagian dan penyebaran informasi antar negara untuk mencegah serangan teror memang sangat penting. Potensi serangan teror meningkat di tengah kondisi negara-negara gagal, kemiskinan, dan gelombang imigran. "Saya terdorong agar kita meneruskan usaha ini," kata Graziano.