Kamis 27 Apr 2017 13:53 WIB

Cegah Serangan Teror, AS dan Eropa Sepakat Saling Berbagi Informasi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas berjaga usai serangan terjadi di kawasan Champs-Élysées, Paris, Prancis, (20/4).
Foto: EPA
Petugas berjaga usai serangan terjadi di kawasan Champs-Élysées, Paris, Prancis, (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Pejabat tinggi militer Amerika Serikat (AS) dan Eropa meminta agar mereka dapat saling berbagi informasi guna memerangi tindak terorisme. Informasi enting untuk mencegah potensi serangan teror.

Komandan Komando Eropa-AS Jenderal A.Curtis Scaparrotti mengatakan, terorisme memang telah menjadi masalah dan musuh bersama setiap negara. "Terorisme adalah masalah lintas regional dan menghadirkan bahaya yang jelas untuk kita semua," katanya.

Oleh sebab itu, ia menilai, penting untuk memperbaiki kecepatan penyebaran informasi antarnegara terkait hal ini. Data dan informasi, menurutnya, sangat dibutuhkan untuk melawan kelompok-kelompok ekstrem, seperti ISIS.

Scaparrotti mengungkapkan, pertukaran informasi terkait terorisme memang telah dilakukan oleh banyak negara. Ia berpendapat,  ketika negara-negara tidak mau saling berbagi informasi, otoritas di negara terkait akan kesulitan mendeteksi titik-titik yang menjadi sasaran serangan teror.

Ia mengambil kasus teror yang baru saja terjadi di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu. "Tidak ada negara yang berdiri sendiri dan tidak ada negara yang kebal terhadap ancaman kekerasan yang ditimbulkan teror," ucapnya.

Kepala Pertahanan Italia Jenderal Claudio Graziano menilai pembagian dan penyebaran informasi antar negara untuk mencegah serangan teror memang sangat penting. Potensi serangan teror meningkat di tengah kondisi negara-negara gagal, kemiskinan, dan gelombang imigran. "Saya terdorong agar kita meneruskan usaha ini," kata Graziano.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement