Ahad 30 Apr 2017 06:48 WIB

Malaysia Tutup Jalur Perbatasan dengan Nunukan, Ada Apa?

Peta perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan.
Foto: Kkp.go.id
Peta perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Warga negara Malaysia menutup jalur perlintasan dari Negeri Sarawak menuju Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), sejak beberapa hari yang lalu. Jefry, Biro Perbatasan Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kaltara membenarkan bahwa jalur perlintasan dari Kecamatan Krayan menuju Negeri Sarawak ditutup oleh sekelompok warga negara Malaysia tepatnya di Long Midang, Sabtu (29/4).

Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari warga negara Indonesia (WNI) di kecamatan tersebut. "Memang saya mendapatkan informasi dari masyarakat Kecamatan Krayan soal penutupan jalur keluar masuk WNI di perbatasan Negeri Sarawak dengan Kecamatan Krayan," kata dia melalui sambungan telepon dari Nunukan.

Menurut Jefry, yang pernah menjabat Camat Krayan ini, penutupan perlintasan itu berawal dari penangkapan seorang WN Malaysia yang berdomisili di Bakalalan ditangkap aparat kepolisian dan TNI AD yang bertugas di wilayah perbatasan karena ditemukan membawa narkotika jenis sabu.

Namun, WN Malaysia itu lolos dari tahanan aparat kepolisian dan TNI AD, sehingga dilakukan pencarian akhirnya ditemukan kembali dalam keadaan luka karena sempat ditembak.

"Penutupan jalur perlintasan (keluar masuk) WNI dan Warga Malaysia itu berawal dari penangkapan seorang warga Negeri Sarawak oleh polisi dan TNI yang betrugas menjaga perbatasan karena membawa sabu," kata Jefry.

Setelah penangkapan kembali WN Malaysia tersebut, pihak keluarganya tidak terima. Bahkan sempat meminta diproses damai tetapi aparat kepolisian dan TNI menolak dengan alasan tersangkut kasus sabu.

Jadi, kata dia, keluarga WN Malaysia ini menuntup jalur perlintasan di daerah itu sambil mengancam warga Kecamatan Krayan yang memasuki negara itu akan ditindak.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement