REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang wanita mengenakan burqa diminta polisi untuk turun dari bus dan digiring ke pos operasi kontra terorisme Willesden High Road, di baratlaut London, Inggris. Wanita yang diprediksi berusia 20 tahunan itu, sempat berteriak saat sejumlah petugas kepolisian bersenjata memintanya menepi. Ia juga diminta menurunkan burganya dan menyerahkan tasnya untuk diperiksa.
Dalam video di laman /he Independent, Sabtu (29/4), wanita itu harus turun dari bus nomor 266 yang diberhentikan polisi saat melintas Willesden High Road, London. Seorang saksi mengatakan, wanita itu membawa dua tas dan polisi menggeledah kedua tas itu.
Beberapa saksi mengatakan, wanita itu diperiksa karena polisi menduga wanita itu membawa bahan peledak. Polisi sempat bicara dengan wanita yang mengenakan burqa itu sebelum melepaskannya pergi.
Pihak Markas Kepolisian Inggris, Scotland Yard, telah mengonfirmasi wanita tersebut tidak ditahan. Namun, ada enam orang lain yang ditahan dalam operasi di sekitar Harlesden Road, Willesden.
Enam tersebut adalah seorang pria berusia 20 tahun yang berada dalam bus 266 yang sama dengan wanita ber-burqa yang sempat diperiksa polisi, seorang remaja 16 tahun dan seorang wanita berusia 20 tahun yang ditangkap di sebuah rumah di sekitar Willesden, seorang wanita dan seorang pria yang masing-masing berusia 28 tahun yang ditahan saat sedang berjalan pulang ke arah rumah mereka, dan seorang wanita berusia 43 tahun yang ditahan di Kent.
Enam orang itu ditahan di Kantor Polisi di tenggara London. Mereka ditahan karena dicurigai menyiapkan aksi teror.