Rabu 03 May 2017 16:42 WIB

Sri Sultan Minta Prancis Bantu Kembangkan Seni Film dan Mode

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Indira Rezkisari
Dubes Perancis Jean Charles Berthonnet (tengah) bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Rabu(3/5).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Dubes Perancis Jean Charles Berthonnet (tengah) bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Rabu(3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Duta Besar Prancis untuk  Indonesia Jean Charles Berthonnet bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Rabu (3/5). Dalam pertemuan tersebut Berthonnet mengatakan bahwa pada saat kunjungan Presiden Prancis ke Indonesia 29 Maret lalu  telah disepakati antara Negara Prancis dan Indonesia untuk mengembangkan industri kreatif. 

‘’Ternyata dalam diskusi  dengan Pak Gubernur (red. Sultan HB ) tadi saya dapat mengetahui bahwa Yogyakarta merupakan pusat industri kreatif dan memiliki berbagai industri kreatif,’’ katanya pada wartawan. 

Bahkan, lanjutnya, sudah ada perusahaan  Prancis yang beroperasi di Yogyakarta yakni di bidang game love yang mempekerjakan beberapa pekerja di Yogyakarta. ‘’Saya dengan Pak Gubernur  telah membicarakan kerjasama di bidang perfilman dan seni pertunjukan. Dalam beberapa tahun nanti akan mengadakan festival di Prancis yang memperkenalkan kebudayaan Yogyakarta di Prancis,’’tuturnya. 

Selanjutnya Sultan HB X mengatakan sebetulnya pegawai di game love bisa menjadi kader pengembangan animasi di Yogyakarta. ‘’Saya sudah menyediakan studio untuk membuat animasi dan mereka berpotensi menjadi produsen,’’ tuturnya.

Sultan berharap  Lembaga  Kebudayaan Prancis di Yogyakarta bisa bekerjasama dengan Pemda DIY. Sehingga aspek yang dikerjasamakan bisa lebih luas lagi. Sultan mengatakan pihaknya mendorong industri mode di Indonesia, tetapi ia menilai pengetahuan mode internasional masih mengalami keterbatasan . Karena itu ia berharap  dalam hal mode Prancis akan membantu. 

‘’Di Prancis banyak ahli di bidang fashion. Kami berharap dari Prancis bisa memberikan training untuk meningkatkan fashion di sini,’’ujarnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement