REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Layanan transportasi berbasis daring, Gojek, telah hadir di Pulau Lombok, tepatnya di Kota Mataram. Salah seorang pengemudi Gojek, Muhammad Bobbi, mengatakan Gojek sudah mulai beroperasi di Mataram sejak dua bulan lalu dengan armada yang belum sebanyak di kota-kota besar.
"Kalau saya sendiri baru sebulanan, lumayan untuk cari tambahan," ujar Bobbi kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Jumat (5/5).
Bobbi yang sebelumnya bekerja sebagai ojek pangkalan, mengaku tertarik bergabung Gojek setelah mendapat informasi adanya lowongan pengemudi Gojek di Mataram. Menurut Bobbi, penghasilannya menjadi pengemudi Gojek lebih terukur ketimbang tetap sebagai ojek pangkalan, meski enggan membeberkan pendapatannya.
Bobbi melanjutkan, hingga kini sedikitnya terdapat 50 pengemudi Gojek yang tersebar di sejumlah titik di Kota Mataram. Dari sekian banyak fasilitas layanan yang ditawarkan Gojek, lanjut Bobbi, Gofood atau layanan pesan antar makanan dan minuman merupakan yang paling diminati warga Mataram. "Paling banyak Gofood, biasanya yang pesan karyawan atau mahasiswa," kata Bobbi.
Warga Sekarbela, Mataram ini juga berharap, sejumlah polemik yang melibatkan Gojek di kota lain tidak terjadi di Mataram. "Semoga tidak ada ribut-ribut di sini seperti di Jakarta, sepertinya sih aman-aman saja di sini," harap Bobbi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, keberadaan Gojek di Kota Mataram masih sangat terbatas. Saat mencoba memesan layanan Goride dari Kekalik Jaya depan Universitas Mataram menuju Jalan Langko, dengan jarak tempuh sekitar tiga kilometer, tarif yang tertera dalam aplikasi tercatat hanya Rp 6 ribu. Sementara untuk layanan Gocar belum tersedia.