REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Perusahaan jamu dan farmasi PT SidoMuncul Tbk terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam pertumbuhannya SidoMuncul melaju pesat, bahkan telah berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (go public) pada 2013.
Direktur Utama SidoMuncul Sofyan Hidayat mengatakan selama 2016 perseroan menunjukkan peningkatan signifikan dan berhasil membukukan pertumbuhan penjualan 15,5 persen dari tahun sebelumnya. Selama tahun lalu, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp 2,56 triliun, tumbuh 15,5 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencatat penjualan senilai Rp 2,2 triliun.
"Tahun lalu merupakan titik terang bagi perusahaan jamu dengan predikat terbaik Perusahaan Terbuka (Tbk) Indonesia 2016 versi Majalah Economic Review dan IPMI ini dalam peningkatan kinerja, setelah dua tahun terakhir belum mampu mencapai pertumbuhan sesuai yang diharapkan, akibat pengaruh ekonomi global yang belum mendukung" tutur dia dalam rilis yang diterima republika.co.id, Sabtu (6/5).
Penjualan sepanjang 2016 perusahaan juga berhasil membukukan laba bersih yang diraih mencapai sebesar Rp 480,5 miliar.
SidoMuncul tak lagi identik dengan industri jamu. Kelompok bisnisnya semakin membesar tak hanya jamu, tapi juga industri minuman, makanan, restoran, percetakan, packaging, pabrik pupuk organik, pabrik bahan baku jamu, multilevel marketing dan sektor perhotelan serta produk kebutuhan toileter yang dikonsumsi tiap hari seperti pasta gigi yang dalam waktu dekat akan diluncurkan.
Perusahaan yang dikelola generasi ketiga yang kini dipimpin Sofyan Hidayat ini lebih memfokuskan pembenahan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan penjualan segmen herbal untuk mewujudkan sebagai industri jamu terkemuka. SidoMuncul yang pabriknya berbasis di Bergas, Ungaran, itu kini mampu menformulasikan berbagai produk selain jamu, juga suplemen dan minuman segar. SidoMuncul telah berhasil memproduksi sebanyak 170 jenis jamu dan herbal serta kukuh sebagai kampium pasar di lingkup industri jamu nasional.
Sofyan mengatakan perusahaan menggunakan prinsip-prinsip chengli dalam menjalankan roda perusahaan. Prinsip chengli bisa menjadi kunci penguatan memajukan perusahaan agar performa perusahaan tetap bagus. "Chengli itu bagus karena sangat filosofis," ujar dia.
Chengli, ujar Sofyan, memiliki arti sudah sepatutnya atau semestinya, masuk akal, lurus hati atau jujur, sesuai, pas, tepat, dan pantas sesuai ukuran emosional. Bahkan chengli merupakan interpretasi yang luas dari sikap fair. "Sikap yang sepantasnya dilakukan sesuai dengan etika dan pergaulan yang berlaku," kata dia menjelaskan.
Menurut Sofyan, sukses dari bisnis SidoMuncul selama ini adalah karena bisa merawat kerukunan dan yang terpenting teguh berprinsip chengli dalam filosofi membangun usaha. Istilah masyarakat Tionghoa dari segi rasional memang benar dan dari segi perasaan juga bisa diterima. SidoMuncul tak lagi identik dengan industri jamu.