REPUBLIKA.CO.ID, Pada hari ini, 6 Mei 1942, Kepala Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Letnan Jenderal Jonathan Wainwright menyerahkan seluruh pasukannya di Filipina kepada Jepang. Letjen Wainwright terpaksa menyerah karena terdesak sudah kehilangan 800 pasukan dan kondisi sisa pasukannya yang memburuk.
Sebelumnya Jepang sudah menang di Bataan. Pasukan Jepang menyerang AS dengan bom artileri yang konstan dan juga serangan bom udara. Meskipun sebelumnya pasukan AS sempat berhasil mencegah pasukan Jepang dengan menenggelamkan beberapa kapal tempur milik Jepang saat mereka mendekati pantai utara pulau itu.
Letjen Wainwright sempat menawarkan Pulau Corregidor, tempat persembunyian terakhirnya, kepada Jepang yang saat itu dipimpin oleh Jenderal Masaharu Homma. Akan tetapi Jenderal Homma menolaknya dan meminta seluruh pasukan AS di Filipina menyerah tanpa syarat.
Akhirnya pada tengah malam, Letjen Wainwright yang baru saja naik pangkat dan mendapatkan jabatan Kepala Angkatan Darat itu menyanggupi permintaan Jepang dan menyerahkan pasukannya. Akhirnya, sekitar 11.500 pasukannya dibawa ke penjara di Manila. Termasuk dia sendiri yang menjadi tawanan perang sampai tahun 1945.
Kendati berstatus sebagai tawanan perang, Letjen Wainwright diundang untuk menghadiri upacara penyerahan Jepang di kapal USS Missouri pada 2 September 1945. Selain itu ia juga mendapatkan Medali Kehormatan Kongres dari Presiden AS Harry Truman.
Kemudian pada 1953 Letjen Wainwright meninggal dunia. Tepat delapan tahun setelah upacara penyerahan Jepang.
Selanjutnya: Demonstrasi Mahasiswa Besar-besaran, Kampus di Seluruh AS Tutup