Sabtu 06 May 2017 21:41 WIB

Jokowi Targetkan 30 Ribu Embung Rampung Tahun Ini

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ani Nursalikah
 Presiden Joko Widodo
Foto: EPA
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk terus membangun infrastruktur penunjang pertanian seperti embung kecil.

Hal ini disampaikannya saat membuka Pekan Nasional Petani Nelayan ke-15 Tahun 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Gampong Lhong Raya, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (6/5).

“Target kita tahun ini 30 ribu embung harus jadi,” ucap Jokowi, berdasarkan rilis resmi Istana.

Pemerintah terus membangun infrastruktur pertanian, mulai dari waduk, embung, hingga irigasi sekunder dan tersier. Tujuannya untuk menyediakan air yang memadai guna mendukung pertanian.  “Pertanian itu kuncinya di air, kalau airnya enggak ada dari mana kita mau menanam?” kata Jokowi.

Pemerintah telah membangun 49 waduk besar yang tersebar mulai dari Sabang hingga Merauke. “Banyak sekali, banyak sekali tapi yang paling banyak di Nusa Tenggara Timur karena di situ sangat membutuhkan sekali,” tambahnya.

Jokowi menyampaikan janji Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang akan menyelesaikan pembangunan irigasi sekunder dan tersier pada tahun ini. “Bagaimana masalah irigasi sekunder tersier? Menteri Pertanian menyampaikan sampai saat ini sudah mencapai tiga juta hektare, betul Pak Menteri? Saya belum menghitung, Pak Menteri sudah menghitung. Kalau kurang, awas,” kata Jokowi.

Ia mengingatkan kepada gubernur, wali kota, dan bupati untuk mulai mencari tanaman-tanaman unggulan di daerahnya yang memiliki harga jual yang baik. Sehingga, para petani tidak hanya mengandalkan tanaman-tanaman tertentu saja.

Jokowi pun kemudian mencontohkan komoditas kakao dan kopi yang memiliki harga jual yang baik. Untuk kakao misalnya, permintaan di dalam negeri tinggi tapi suplainya masih kurang. “Kopi harganya juga naik terus,”  tambahnya.

Presiden menceritakan pengalamannya saat tinggal di Aceh, di mana hampir setiap pagi menikmati kopi gayo. Kendati demikian, ia juga meyakini terdapat berbagai macam kopi di daerah lain yang juga memiliki kekhasan sendiri dan dengan harga yang baik.

“Kenapa ini tidak kita tanam, kenapa ini tidak kita remajakan?” katanya.

Komoditas lainnya yang disebut Presiden adalah mete. Komoditas ini dinilai Jokowi memiliki harga yang cukup baik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement