Kamis 11 May 2017 16:23 WIB

Pelindo Dambakan Digitalisasi Pelabuhan

Red: Mansyur Faqih
 Aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (17/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Port Company (IPC/Pelindo II) & PT Pelindo III mendambakan pelabuhan di Indonesia sudah bisa ditransformasikan menjadi smart-port atau digital-port. "Saat ini tantangan terbesar adalah mentransformasi pelabuhan menjadi smart-port ataupun digital-port," kata Dirut IPC, Elvyn G Masassya pada saat penyelenggaraan IAPH World Ports Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/5). 

Dalam keterangannya dijelaskan, smart-port atau digital-port merupakan layanan terintegrasi di pelabuhan yang terkoneksi secara digital. Layanan tersebut tidak hanya melibatkan pengelola pelabuhan semata, tetapi berbagai stakeholder pengelola lainnya, seperti bea cukai. Digitalisasi tersebut diyakini mampu meningkatkan efektifitas layanan pelabuhan serta efisiensi sumber daya yang dibutuhkan di dalam pelabuhan.

"Saat ini di Indonesia sudah dilaksanakan, tetapi masih diperlukan ditingkatkan," ujar Husein Latif, direktur teknik, teknologi informasi, dan komunikasi PT Pelindo III. "Sehingga perlu ada tukar-menukar pengetahuan dan expertise dari inovasi yang sudah dilakukan di pelabuhan besar di dunia," ujar dia. 

Menurut dia, pengembangan digitalisasi pelabuhan akan terus dijalankan dengan cara Pelindo. Akan tetapi tetap perlu untuk mengambil terobosan positif yang sudah ada di pelabuhan lainnya.