Kamis 11 May 2017 20:45 WIB

Memilih Tetangga yang Saleh

Hidup rukun dengan tetangga memiliki dampak baik ke kesehatan jantung.
Foto: Antara
Hidup rukun dengan tetangga memiliki dampak baik ke kesehatan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam adalah rahmat. Sebagai panduan hidup, Islam membimbing umatnya menjalani hidupnya sempurna dunia dan akhirat. Termasuk, bagaimana cara bertangga.

Bagaimana bertetangga yang baik menurut Islam berikut penjelasnya.

Memilih tetangga yang saleh

Menurut Syekh Sayyid Nada, sebelum memutuskan tinggal di suatu tempat, seharusnya seorang Muslim memilih tempat tinggal yang saleh tetangganya. Sebab, kata dia, tetangga yang tak saleh suka membuka rahasia rumah tangga orang lain.

Ada kalanya seseorang membutuhkan bantuan tetangganya. Apabila tetangga itu orang yang saleh, tentu ia akan memberikan manfaat dan meringankan bebannya, ujar ulama terkemuka itu. Terkait masalah ini, Rasulullah SAW bersabda, Empat perkara yang dapat mendatangkan kebahagiaan: wanita yang saleh, tempat tinggal yang luas, tetangga yang saleh, dan kendaraan yang bagus. (HR Ahmad).

Menyukai kebaikan bagi tetangganya

Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya adalah menyukai kebaikan bagi tetangganya, sebagaimana ia menyukai kebaikan itu bagi dirinya sendiri. Hal itu, dalam Islam, menjadi penyempurna keimanan. Rasulullah SAW bersabda, Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai tetangganya apa yang ia suka bagi dirinya. (HR Muslim).

Tak mengganggu baik dengan ucapan maupun perbuatan

Mengganggu tetangga adalah perbuatan yang haram, ujar Syekh Sayyid Nada. Bahkan, Rasulullah SAW secara khusus telah mengingatkan masalah ini. Beliau bersabda, Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya. (HR Bukhari).

Selalu berbuat baik kepada tetangga

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar selalu berbuat baik kepada tetangganya. Beliau bersabda, Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya … (HR Muslim). Untuk itulah, kata Syekh Sayyid Nada, wajib hukumnya berbuat baik kepada tetangga dengan cara apa pun yang memungkinkan.

Bersabar terhadap gangguan tetangga

Tetangga yang baik bukan hanya menahan tangannya untuk tidak mengganggu tetangganya. Akan tetapi, ia juga bersabar terhadap gangguannya, papar Syekh Sayyid Nada. Hendaknya ia membalas gangguan itu dengan kebaikan. Menurut dia, sesungguhnya sikap seperti itu akan menutup pintu bisikan setan.

Memberi makan kepada tetangga yang fakir

Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya umat Islam berbuat baik kepada tetangga. Beliau bersabda, Bukanlah Mukmin orang yang kenyang, sementara tetangga di sampingnya kelaparan.

Saat ini, masih banyak orang yang tak memedulikan kondisi tetangganya. Padahal, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya berbagi dengan tetangga. Beliau bersabda, Jika salah seorang dari kalian memasak, perbanyaklah kuahnya, kemudian berikan sebagian kepada tetangganya.

Rasulullah juga melarang umatnya meremehkan sesuatu yang akan diberikan kepada tetangganya. Nabi SAW bersabda, Wahai, wanita Muslimah, janganlah kalian meremehkan pemberian kepada tetangga meskipun hanya kaki kambing.

Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya adab yang agung ini diperhatikan dan jangan sampai diabaikan.

Sumber: Ensiklopedia Adab Islam Menurut Alquran dan Sunnah terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement