REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan etnis Kurdi Suriah membersihkan ranjau di bendungan dan sekitar Tabqa, Suriah, pada Kamis (11/5). Hal itu dilakukan sehari setelah mereka berhasil merebut kota itu dari militan ISIS, seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (11/5).
Perebutan Tabqa dianggap sebagai langkah penting untuk bisa mencapai pusat komando ISIS di Raqqa. Ini karena Tabqa berjarak hanya 40 kilometer di timur Raqqa. Keberhasilan itu tercapai tujuh pekan pascapeluncuran serangan oleh pasukan Kurdi yang didukung oleh koalisi internasional pimpinan AS.
Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang juga terdiri atas pejuang Arab berhasil merebut lahan yang luas di utara Suriah dari ISIS dengan bantuan serangan udara AS. Akan tetapi, pasukan YPG Kurdi yang merupakan tulang punggung kelompok tersebut memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Organisasi tersebut dipandang sebagai kelompok teroris oleh Turki dan negara-negara Barat.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah meminta AS membatalkan keputusan memberikan persenjataan kepada pasukan Kurdi.
Sebanyak 30 ribu warga telah mengungsi sejak pertempuran Tabqa dimulai pada Maret lalu. Kekhawatiran mencuat pada awal tahun ini terkait dengan bendungan di Tabqa yang bisa disabotase untuk membanjiri daerah di sekitarnya.