REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sebuah Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) terapung di Sungai Musi, Senin petang (15/5), meledak. Ledakan tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan lima orang luka-luka.
Selain korban yang luka, polisi juga mendapat laporan dua orang korban masih hilang. “Ada dua orang yang hilang saat ledakan terjadi. Tadi malam ada orang tua penumpang kapal jukung yang terbakar melaporkan anaknya yang menjadi penumpang belum ditemukan,” kata Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi, Selasa (16/5).
Identitas korban penumpang kapal jukung yang belum ditemukan adalah Andi bin Yusuf (18 tahun), warga Lingkis, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Rizki bin Herman (4), warga Lingkis, OKI.
Sementara, korban tewas adalah Rudi (25). Lima korban luka yang menjalani perawatan di rumah sakit yang ada di Palembang adalah Herman, 25 tahun; Roni, 19 tahun; Hasan Ashari, 44 tahun; Sahrudin, 41 tahun, dan Rusmala.
Dari keterangan saksi mata, ledakan SPBU terapung yang terletak di tepi Sungai Musi di wilayah Kecamatan Mariana, Kabupaten Banyuasin tersebut saat ada kapal jukung sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) dari SPBU. Saat sedang terjadi pengisian BBM lalu terjadi ledakan yang membakar kapal jukung dan SPBU. Ada dua kapal jukung yang terbakar.
Pascaledakan dan kebakaran terhadap kapal dan SPBU, korban yang menderita luka dan meninggal dibawa ke rumah sakit Kundur dan rumah sakit umum Moehammad Hoesin dan rumah sakit Charitas di Palembang. Polisi dari Polsek Mariana dan Polres Banyuasin langsung mengamankan lokasi ledakan dengan mengamankan diantaranya drum minyak yang terbakar, mesin pompa BBM, selang minyak dan jerigen berisi minyak.
Setelah lokasi bekas kebakaran dan ledakan suhunya kembali dingin, polisi langsung melakukan olah TKP untuk mencari penyebab ledakan dan kebakaran.