REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meledaknya tempat penyimpanan bensin di SPBU Jalan Palmerah Barat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan masih diselidiki Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, salah satu penyebab ledakan diduga akibat unsur kelalaian.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Imam Sugianto, Jumat, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus meledaknya SPBU di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hingga mengakibatkan seorang pekerja tewas dan seorang kritis.
"Kemungkinan ada unsur kelalaian dalam ledakan SPBU tersebut sedang kita ditelusuri," kata Imam Sugianto. Menurut Imam, perizinan pengerjaan pengelasan tersebut juga sedang ditelusuri polisi.
"Setiap pengerjaan di SPBU harus mendapatkan izin dari PT Pertamina. Harus ada surat ke Pertamina untuk pengerjaan itu," ujarnya.
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Selatan masih memeriksa saksi-saksi terkait meledaknya tempat penyimpanan bensin di SPBU tersebut.
"Sudah ada lima saksi yang diperiksa. Sedangkan korban yang kritis, masih belum diperiksa karena masih dirawat di RS Mintohardjo."
Seorang tukang las tewas akibat tempat penyimpanan bensin meledak di SPBU di Jalan Palmerah Barat, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (27/4).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Himawan menyatakan, akibat ledakan tersebut, dua pekerja menjadi korban.
"Korban meninggal satu orang, bernama Saimin, warga Jalan Kemandoran RT 15/ 08 Palmerah Barat. Satu lagi korban cedera atas nama Deden Rohana yang sudah dibawa ke RS Mintohardjo," kata Hermawan di Jakarta, Kamis.