REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Terkait aksi anarkisme yang dilakukan di Manado, Sulawesi Utara, wakil ketua Komite 1 DPD RI, Benny Ramdhani mengatakan, saat ini Manado sudah kondusif. Aksi anarkis pengusiran dan gejolak deklarasi Minahasa bisa ditangani oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
"Manado sudah aman, terkendalilah. Pak Gubernur sudah memanggil pihak-pihak yang saat kedatangan Fahri melakukan aksi besar-besaran," ujarnya saat ditemui selepas kunjungan ke Teluk Jambe, Rabu (17/5).
Pria yang akrab disapa Brani tersebut menjelaskan, setelah diadakan pertemuan, kedua pihak diminta untuk menjaga kondisi keamanan agar tetap kondusif. "Mereka sudah bertemu dan sepakat untuk menjaga bumi sulut dari paham-paham radikalisme, ormas-ormas intoleran dan sebagainya," jelasnya.
Terkait deklarasi kemerdekaan Minahasa, Senator asal Sulawesi Utara tersebut menjelaskan Pemda Sulut telah sepakat dan sudah berkomitmen untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Kita tidak akan memberi ruang siapa pun untuk mendeklarasikan diri, upaya-upaya untuk memisahkan diri dari NKRI," katanya.
Dia berpendapat, Kondisi politik di Tanah Air saat ini bisa dikatakan sedang tidak sehat. Juga tidak terlepas dari efek pesta demokrasi DKI beberapa hari lalu.
Brani berharap, semua pihak dari seluruh kelompok elemen bangsa bisa menahan diri dan tidak terjebak dengan isu-isu yang berbau sara yang bisa memecah belah bangsa. "Masyarakat bisa terpolarisasi secara etnik dan agama. jika keterbelakangan ini semakin menguat, semakin meruncing, maka ini akan menjadi ancaman yang serius bagi keutuhan negara kita, bahkan untuk pemerintah kita hari ini," ujarnya.