Rabu 17 May 2017 18:15 WIB

Pesta Rakyat Situ Gede Kembali Digelar Jelang Ramadhan

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tradisi Ngubek Setu (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Tradisi Ngubek Setu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pesta Rakyat Situ Gede kembali digelar pada 20-21 Mei 2017. Pesta diselenggarakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H dan hari jadi Bogor yang ke-535.

Menurut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Situ Gede Eman Sulaeman, ada hal yang berbeda dari pagelaran tahun-tahun sebelumnya. Menurut Eman, untuk pertama kalinya pesta rakyat warga Situ Gede "Ngubek Setu" dan Lomba Rakit akan dimeriahkan dengan Helaran Budaya.

Iring iringan seni dan budaya  akan di gelar di Jalan Situ Gede sepanjang 1.5 km pada Sabtu 20 Mei 2017, yang dirangkaikan dengan lomba rakit di danau Situ Gede. Sedangkan puncaknya Ngubek Setu digelar pada hari Minggu 21 Mei 2017.

Eman mengatakan, helaran seni budaya akan diikuti sekitar 300-400 peserta, beragam potensi seni warga Situ Gede akan ditampilkan. Salah satu yang menarik sebuah penampilan tarian kolosal yang mengusung tema Rakyat Situ Gede Ngubek Setu. "Sebetulnya tarian kolosal ini sudah berkali kali dipentaskan. Terakhir tari yang diciptakan sanggar Seni Gandes Pamantes tersebut dipentaskan dalam Helaran Cap Go Meh,"  jelas Eman, Rabu (17/5).

Sanggar Seni Gandes Pamantes berada di Situ Gede. Sehingga LPM hendak memanfaatkan potensi yang ada.

dalam helaran, sambung Eman, juga akan diramaikan seni Reog, Angklung, Lengser, serta beragam tari-tarian sunda. Tak kalah menariknya ada rombongan anak-anak sekolah mengenakan baju kampret dan kebaya yang menjadi ciri khas pakaian sunda.

Eman menambahkan, untuk lomba rakit pesertanya perwakilan setiap RW dan Karang Taruna Kelurahan Situ Gede. Sedangkan puncaknya pada hari Ahad 21 Mei 2017. "Ngubek Setu akan diikuti lebih 1000 peserta.  Peserta tidak hanya dari Bogor, tapi juga dari luar Bogor,” tuturnya.

Menurut Eman, Ngubek Setu sudah dilakukan oleh warga Situ Gede turun temurun sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda. Kegiatan ini, kata Eman, untuk menyambut datangnya bulan puasa.  "Waktu itu warga Situ Gede mengambil ikan beramai-ramai di Situ Gede untuk makan sahur pertama," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement