Sabtu 27 May 2017 18:19 WIB

Ramadhan Momentum Perkokoh Persatuan

 Warga membawa obor mengikuti pawai obor sambut Ramadhan di Kemayoran, Jakarta, Rabu (24/5).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga membawa obor mengikuti pawai obor sambut Ramadhan di Kemayoran, Jakarta, Rabu (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menilai Ramadhan 1438 Hijriyah dapat menjadi momentum untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan.

"Umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah puasa dengan sikap menjaga ketertiban dan perdamaian bagi sesama sehingga mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan," kata Ketua MUI Babel, Zayadi di Pangkalpinang, Sabtu (27/5).

MUI Babel juga selalu menghimbau agar kelompok masyarakat atau ormas Islam tetap menjaga kesucian Ramadhan dengan memelihara ketertiban dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat. "MUI selalu mengutamakan jalan berdiskusi menemukan kesepakatan bersama dalam menyikapi suatu permasalahan yang ditemukan selama bulan puasa untuk menghindari aksi sepihak yang dikhawatirkan dapat berujung tindakan anarkis," ujarnya.

Menurut dia, dengan momentum Ramadhan juga diharapkan kepada umat non-muslim agar dapat memelihara toleransi dengan menghormati umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. "Sikap saling menghormati yang telah tertanam di dalam benak masyarakat Babel menjadi modal penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di daerah ini," ujarnya.

Zayadi menambahkan, pihaknya selalu mendorong pihak pemerintah daerah dan kepolisian untuk menutup aktivitas tempat hiburan selama bulan Ramadhan sebagai bentuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa. "Penutupan tempat hiburan juga untuk mengantisipasi tindakan sepihak yang dilakukan oleh ormas atau kelompok masyarakat tertentu sehingga dapat mengganggu situasi yang kondusif di Babel," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement