REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menilai Ramadhan 1438 Hijriyah dapat menjadi momentum untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan.
"Umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah puasa dengan sikap menjaga ketertiban dan perdamaian bagi sesama sehingga mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan," kata Ketua MUI Babel, Zayadi di Pangkalpinang, Sabtu (27/5).
MUI Babel juga selalu menghimbau agar kelompok masyarakat atau ormas Islam tetap menjaga kesucian Ramadhan dengan memelihara ketertiban dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat. "MUI selalu mengutamakan jalan berdiskusi menemukan kesepakatan bersama dalam menyikapi suatu permasalahan yang ditemukan selama bulan puasa untuk menghindari aksi sepihak yang dikhawatirkan dapat berujung tindakan anarkis," ujarnya.
Menurut dia, dengan momentum Ramadhan juga diharapkan kepada umat non-muslim agar dapat memelihara toleransi dengan menghormati umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. "Sikap saling menghormati yang telah tertanam di dalam benak masyarakat Babel menjadi modal penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di daerah ini," ujarnya.
Zayadi menambahkan, pihaknya selalu mendorong pihak pemerintah daerah dan kepolisian untuk menutup aktivitas tempat hiburan selama bulan Ramadhan sebagai bentuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa. "Penutupan tempat hiburan juga untuk mengantisipasi tindakan sepihak yang dilakukan oleh ormas atau kelompok masyarakat tertentu sehingga dapat mengganggu situasi yang kondusif di Babel," katanya.