REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Netty Prasetiyani Heryawan menanggapi santai penolakan dirinya sebagai cagub Jabar. Terlebih, hingga kini, belum ada keputusan resmi dari PKS terkait siapa sosok yang akan diusung di Pilgub Jabar 2018.
"Orang saya belum ditetapkan, gimana saya harus reaksioner. Belum tentu jadi juga kan," kata Netty, Rabu (31/5).
(Baca: DPP PKS Hormati Pengusungan Netty Heryawan)
Bahkan, Netty menganggap penolakan tersebut sebagai bentuk ketakutan dari pihak-pihak tertentu bila dirinya maju di Pilgub Jabar 2018. "Jadi itu (penolakan) kalau saya katakan itu ketakutan berlebihan. Saya apa sih? Senjata enggak punya, bela diri pun tidak bisa. Jadi apa yang harus ditakutin dari seorang Netty Prasetiyani," katanya.
Meski masih menjadi perdebatan, Netty menegaskan, kehadiran perempuan di dunia politik sudah diatur dalam undang-undang. Artinya, kata Netty, perempuan jangan dilihat sebelah mata dan dianggap tidak mampu menjadi pemimpin.
"Kalau perempuan dipertanyakan kredibilitasnya, laki-laki pun harusnya dipertanyakan juga kredibilitasnya," katanya.
(Baca: 13 Ormas Islam Tolak Calon Perempuan di Pilkada Jabar)
Sebelumnya diberitakan, sebagai partai berbasis Islam, PKS dinilai tidak konsisten mengaplikasikan ajaran Islam dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018, menyusul pengusungan Netty Prasetyani sebagai cagub Jabar oleh DPW PKS Jabar
"Sebagai satu-satunya partai yang saat ini merepresentasikan Islam, PKS seharusnya tahu dasar fiqih pencalonan pemimpin, dimana laki-laki lebih utama dibandingkan perempuan untuk menjadi pemimpin," ujar Ketua Presidium AMPJ Roinul Balad.
(Baca: Ini Alasan 13 Ormas Islam Tolak Calon Perempuan di Pilkada)