Kamis 01 Jun 2017 09:47 WIB

Polisi Jaring 15 Pasangan Bukan Suami-Istri di Kenjeran

Ilustrasi
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjaring 15 pasangan diduga berbuat mesum di sebuah motor hotel (motel) kawasan wisata Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya.

"Malam ini kami sebar anggota untuk merazia sejumlah hotel di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," ujar Kepala Unit Pidana Umum Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Inspektur Polisi Satu Suryadi, di sela memimpin razia, Rabu malam (31/5).

Dia mengatakan, dalam razia gabungan bersama petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Pemerintah Kota Surabaya itu, menyasar sejumlah hotel. "Selain beberapa hotel yang berada di lingkungan wisata Kenpark ini, petugas juga merazia Hotel Pitstop di Jalan Semut Baru dan Hotel Antariksa di Jalan Demak Surabaya," katanya.

Namun hasil razia pada dua hotel tersebut dinyatakan nihil. Sedangkan razia di sejumlah hotel kawasan wisata Kenpark, berhasil menjaring 15 pasangan atau 30 orang yang bukan pasangan suami-istri.

"Pada kawasan Kenpark ini ada tiga hotel. Tapi 15 pasangan ini kami jaring dari satu hotel, yaitu Motor Hotel (Motel) Mini Kenpark, sedangkan dua hotel lainnya di kawasan wisata Kenpark ini nihil," kata dia.

Suryadi menjelaskan, nihil yang dimaksud dari hasil razia di empat hotel lainnya adalah sama sekali tidak ada tamu hotel. Namun, dia membantah razia ini bocor sehingga disinyalir hotel yang akan dirazia terlebih dahulu mengungsikan atau mengeluarkan para tamu yang bukan pasangan suami-istri.

"Tidak mungkin kalau razia ini bocor karena waktu berangkat tadi seluruh petugas polisi maupun gabungan Satpol PP dan Linmas Pemkot Surabaya tidak kami beri tahu tujuan hotel yang akan dirazia," ujarnya.

Terhadap 15 pasangan yang terjaring razia selanjutnya digiring ke Markas Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk dilakukan pendataan. "Ya, kalau memungkinkan kami jerat tindak pidana, bukan hanya sekadar tindak pidana ringan, sekarang kami lakukan pendataan dulu," katanya.

Dia menjelaskan kegiatan razia gabungan ini adalah bagian dari operasi cipta kondisi dalam rangka menjaga bulan suci Ramadan dari tindak kejahatan.  "Termasuk dalam razia ini adalah kami membersihkan Kota Surabaya dari minuman keras, praktik prostitusi maupun jenis kejahatan lainnya," ujarnya.

Namun dalam operasi semalam, Suryadi mengatakan, belum ditemukan indikasi ke arah prostitusi. "Yang berusia di bawah umur juga tidak ada. Semuanya usia dewasa," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement