REPUBLIKA.CO.ID, NIAS UTARA -- Warga Desa Banua Sibohou, kecamatan Namohalu Esiwa, Nias Utara, Sumut terancam terisolir. Jembatan kayu yang merupakan akses penghubung menuju desa tersebut miring dan nyaris roboh.
Salah seorang warga Banua Sibohou, Fabowosa Zega mengatakan, jembatan tersebut telah berusia puluhan tahun. Jika tidak segera diatasi, maka jembatan itu dikhawatirkan akan roboh dan memakan korban.
"Melintasi jembatan harus ekstra hati-hati karena seluruh konstruksi jembatan mengalami kerusakan seperti lantai rapuh dan tiang penyangga patah," kata Fabowosa, Kamis (1/6).
Fabowosa mengatakan, warga di desanya sangat bergantung dengan jembatan tersebut. Jembatan itu, menurutnya, merupakan akses utama menuju desa tetangga.
Meski begitu, warga terpaksa tetap harus melintasi jembatan tua sepanjang 40 meter tersebut. Meski penuh dengan resiko dan dihantui rasa takut, mereka harus melewati jembatan itu karena merupakan akses utama untuk keluar kampung.
"Kami melintasi ini karena keterpaksaan. Mau bilang apalagi karena jembatan ini satu-satunya untuk keluar dari perkampungan ini," ujar Fabowosa.
Warga berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara segera membangun jembatan darurat yang lebih baik sebelum ada korban jiwa. Warga menilai selama ini Pemda terkesan tidak peduli.
"Sudah berulang kali kami usulkan ke pemerintah untuk pembangunan jembatan ini, namun tidak pernah diperhatikan," kata Fabowosa.