REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak mengatakan persatuan Indonesia saat ini lebih banyak dirusak akibat destruksi politik yang justru dilakukan oleh elite politik. "Sering kali persatuan kita dirusak oleh destruksi politik yang 'lebay', misalnya pada kasus pemilihan gubernur DKI Jakarta. Elite politik harus berhenti melakukan destruksi politik dan menebar kecemasan yang berlebihan," kata Dahnil dihubungi di Jakarta, Jumat (2/6).
Dahnil mengatakan secara genetika bangsa Indonesia sudah paham dan bersama-sama ingin mempersatukan Indonesia. Tinggal persatuan harus direkatkan terus menerus."Kita sudah punya kesepakatan bersama kok untuk bersatu. Namun, sering kali persatuan dirusak oleh destruksi politik," tuturnya.
Dahnil mengatakan rakyat Indonesia tidak ada masalah tentang persatuan karena pada dasarnya bangsa Indonesia sudah sepakat dengan Pancasila sebagai landasan negara yang salah satu silanya berbunyi "Persatuan Indonesia". "Tinggal persatuan itu terus dirawat, bukan dirusak," ujarnya.
Pemerintah Indonesia mengadakan Pekan Pancasila pada 29 Mei 2017 hingga 4 Juni 2017 dengan tema "Saya Indonesia, Saya Pancasila" untuk memperingati hari lahir Pancasila yang diperingati pada 1 Juni dan ditetapkan sebagai hari libur oleh Presiden Joko Widodo. Peringatan dan penetapan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur sebenarnya bukan yang pertama kali. Pada 1964, Presiden Sukarno juga pernah menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Lahir Pancasila dan hari libur.