REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra sepertinya menutup pintu untuk mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2018. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan hingga kini antara Gerindra dan Ridwan Kamil belum mencapai kesepakatan.
Padahal, Gerindra bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Ridwan Kamil saat Pilwakot Bandung 2013. "Antara kami dan Ridwan Kamil tidak ada titik temu, salah satu syarat gubernur baru di Jabar harus mendukung calon Gerindra untuk jadi presiden," ujar Hashim dalam acara Syukuran Kemenangan Jakarta yang dihadiri Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Jakarta, Jumat malam (2/6).
Menurut Hashim, Ridwan Kamil sudah didukung Partai Nasdem yang mendukung Presiden Jokowi maju di Pilpres 2019. Karena itu, Gerindra masih mencari kandidat untuk diusung di Pilkada Jabar 2018.
Meski begitu, ia menilai, semua kemungkinan masih bisa terjadi untuk mengusung dan bekerja sama dengan kandidat yang memang layak diusung sebagai gubernur Jabar periode 2018-2023.
"Kalau Nasdem sudah dukung Jokowi. Titik temu (Gerindra dan Ridwan Kamil) tak ada. Ke depan kira-kira ada siapa namanya itu rahasia. Saya kira begitu ya," ujar Hashim.
Dalam kesempatan itu, dia juga bersyukur pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Gerindra dan PKS, dinyatakan secara sah memenangkan Pilkada DKI 2017. "Bagi Partai Gerindra, hasil ini sangat membesarkan hati karena menunjukkan sebenarnya persatuan dalam berbagai perbedaan warga Jakarta masih terjaga dan memberi harapan,” katanya.