Ahad 04 Jun 2017 15:42 WIB

BNPB: Gunung Marapi di Sumbar Meletus

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Gunung Marapi
Gunung Marapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 meter dpal dan terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat meletus dua kali pada Ahad (4/6). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, berdasarkan laporan PVMBG kepada Posko BNPB disebutkan, letusan pertama terjadi pukul 10.01 WIB dengan kolom abu tebal dengan tekanan sedang mengepul mencapai ketinggian 300 meter.

Sedangkan, letusan kedua terjadi pada pukul 10.22 WIB yang mencapai ketinggian 700 meter dari puncak. Kendati demikian, tidak terdengar suara gemuruh dan dentuman dari Pos Marapi di Kota Bukittinggi yang berjarak 14 km di barat laut puncak.

Dari siaran resmi BNPB yang diterima Republika.co.id, erupsi ini termasuk tipe vulkanian kecil berupa lontaran bom vulkanik yang menyebar sekitar kawah, juga disertai kepulan abu hitam tebal yang menyebar sesuai arah angin. Erupsi ini merupakan ciri khas Gunung Marapi yang jarang disertai awan panas dan letusan berlangsung dalam waktu singkat.

Hujan abu tipis dilaporkan terjadi di Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Letusan yang terjadi adalah wajar karena status Waspada. Tidak ada peningkatan status gunungapi.

“Statusnya Waspada (level II) sejak 3 Agustus 2011 hingga sekarang. PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 km dari kawah atau puncak,” kata Sutopo.

Hingga saat ini, dilaporkan tidak ada pengungsian. Permukiman masyarakat berada di luar dari radius 3 km sehingga kondisinya aman dan tidak perlu mengungsi. Kondisi Gunung Marapi tetap tenang pascaletusan hari ini. Tidak terlihat adanya kenaikan aktivitas vulkanik.

BPBD Kabupaten Solok dan BPBD Tanah Datar pun terus berkoordinasi dengan aparat setempat, sekaligus mengambil upaya antisipasi. BPBD melakukan pemantauan dampak letusan khususnya sebaran abu vulkanik.

Sutopo menyampaikan, bagi masyarakat sekitar Gunung Marapi, letusan dan hujan abu ini adalah berkah karena menyuburkan lahan pertaniannya. Apalagi daerah di sekitar Gunung Marapi adalah sentral produksi sayur-sayuran bagi Sumatera Barat dan sekitarnya.

Usai terjadinya letusan, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu menyesatkan. PVMBG akan menyampaikan peringatan dini lebih lanjut jika kondisi aktivitas gunung meningkat dan membahayakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement