REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan membantu pemerintah dalam melakukan pengentasan kemiskinan sebesar satu persen dari jumlah warga miskin setiap tahunnya.
"Kami bermimpi setiap tahun dapat mengentaskan satu persen dari keluarga miskin Indonesia, orang miskin itu kalau 28 juta menurut BPS, berarti 280 ribu orang bisa terentaskan dari miskin menjadi tidak miskin," tutur Direktur Koordinasi Penghimpunan, Komunikasi dan Informasi Nasional Baznas Arifin Purwakananta di Jakarta, belum lama ini.
Walaupun target itu dianggap terlalu optimis karena pemerintah dalam setahun baru bisa menurunkan 1-2 persen rakyat miskin, pihaknya ingin bercita-cita tinggi sesuai tujuan zakat. "Kami tidak boleh hanya menyalurkan uang, tetapi kami harus mentransformasi orang miskin menjadi tidak miskin, itu kan kan cita-cita zakat," ujar dia.
Pihaknya ingin dengan pengentasan kemiskinan, mustahik atau penerima zakat dapat menjadi muzaki atau pemberi zakat. Arifin menilai kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan di Indonesia sehingga semakin banyak pihak yang membantu pemerintah mengatasi masalah itu, diharapkan rakyat miskin terus berkurang.
"Bayangkan kalau dalam lima tahun ini kami dapat menyumbang menyelesaikan masalah lima persen dari orang miskin di Indonesia. Akan banyak yang terbantu," ucap dia.
Untuk pencapaian target tahun lalu, ia menuturkan Baznas baru berhasil 85 persen dari target 280 ribu dan diharapkan tahun ini akan bertambah.
Ada pun uang yang terhimpun oleh Baznas disalurkan untuk tiga macam program, yakni program sosial berupa pendidikan, kesehatan dan bencana, program ekonomi berupa pemberian modal pelatihan wirausaha, bantuan pemasaran UKM serta program dakwah dan advokasi